Sementara itu, pejabat tersebut dikarantina di bawah kebijakan mengisolasi siapa pun yang pernah ke China.
Bahkan, seorang pejabat lain dikatakan juga diasingkan ke sebuah peternakan Korea Utara setelah mencoba untuk menutupi perjalanannya ke negara asal wabah virus corona, China.
Pejabat kedua yang diasingkan dilaporkan adalah anggota Badan Keamanan Nasional Korea Utara, menurut Mirror.
Kabar kematian penderita virus corona dari Korut itu justru dibantah oleh Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berpusat di Pyongyang.
Pejabat WHO itu mengatakan pada Voice of America (VOA) bahwa mereka belum mendapat laporan mengenai kasus itu dari pemerintah Korut.
Menurutnya, Korea Utara masih bersikap tak ada kasus virus corona di wilayahnya.
Padahal secara fakta negara komunis itu hanya berjarak 880 mil dari pusat penyebaran COVID-19.
"Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus corona baru, tetapi kami curiga terhadap klaim tersebut," kata Bir Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB kepada Korea Biomed, seperti dilaporkan oleh Mirror.
Harry Kazianis, Direktur Studi Korea di Pusat Kepentingan Nasional, mengatakan kepada Fox News bahwa tidak mungkin Korea Utara tidak terkena dampak oleh virus corona.