Sosok.ID - Sebelum dipilihnya Sukhoi Su-35 untuk pengganti F-5 II Tiger Skadron Udara 14 TNI AU, berbagai kandidat jet tempur bermunculan.
Dari Amerika Serikat (AS) menawarkan versi paling canggih keluarga Fighting Falcon, yakni F-16 Viper.
Inggris tak mau ketinggalan, BAE System menawarkan dagangannya yakni Eurofighter Typhoon, Prancis dengan Rafalenya dan India dengan HAL Tejas.
Nama terakhir tak masuk hitungan karena dinilai tak memberikan efek deteren sama sekali apalagi seperti jet idaman negara tetangga sebelah macam JF-17 Thunder.
Tentu semua tawaran diatas memiliki nilai offset berbeda-beda dimana ada yang menawarkan Transfer of Technology (ToT), keuntungan diluar pembelian dan lain sebagainya.
Bahkan ada satu negara Eropa yang amat getol mendapatkan tender pengadaan jet tempur Indonesia yakni Swedia.
Mengutip saab.com, Swedia melalui perusahaan industri pertahanannya menawarkan jet tempur generasi terkini yakni Gripen E/F untuk kebutuhan penempur canggih di udara Indonesia.
Gripen E/F diklaim mampu menanggulangi segala ancaman dari Sistem Pertahanan Udara Terpadu musuh.
Baca Juga: Tidak Selalu Tepat, Indonesia Bisa Kena Problem Serius Jika Beli Jet Tempur Rafale dari Prancis
Gripen E/F dilrengkapi dengan AESA Radar SELEX ES-05 Raven dimana perangkat ini dapat melacak secara mandiri dan bersamaan berbagai target berbeda dalam jarak yang amat jauh.
Gripren E/F juga dilengkapi Infrared Search And Track (IRST) dimana kegunaan sistem elektro-optik ini untuk mencium emisi panas dari pesawat, helikopter, serta benda lainnya di sekitar pesawat serta sistem Electronic Warfare untuk menangkal jamming musuh.
Dalam pesawat juga dicangkokan sistem RWR (Radar Warning Receiver) dimana Gripen akan tahu jika sedang di lock oleh rudal musuh dan segera mungkin melakukan tindakan pencegahan.
Selain itu Gripen E/F juga mampu melaksanakan komunikasi dengan alutsista matra lainnya baik di darat dan laut yang dijuluki Communication Radio and Data Links.
Loadout senjata Gripen E/F juga tak main-main, ia dapat menggotong segala jenis rudal dan salah satunya rudal jelajah MBDA Meteor.
Ada satu kemampuan unik dari Gripen E/F yang tak ditawarkan oleh jet tempur lain dimana penempur ini dapat mendarat/lepas landas dari jalanan raya.
Hal ini karena sistem pertahanan Swedia yang memang memanfaatkan jalan raya sebagai bandara dadakan saat perang menghampiri negara mereka.
SAAB menawarkan semua kelebihan diatas kepada Indonesia dan bahkan akan memberikan keuntungan berlipat macam segala ToT pembangunan Network Centric Warfare, penyediaan sistem Airborne Warning And Control System (AWACS) dan kebutuhan pertahanan lainnya yang diminati Indonesia.
Selain Swedia, ada Hongaria, Afrika Selatan, Ceko, Brazil dan Thailand yang menggunakan Gripen sebagai jet tempur negaranya. (Seto Aji/Sosok.ID)