Sosok.ID - Rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto untuk membeli jet tempur generasi 4.5 Dassault Rafale lansiran Prancis memang patut dipertimbangkan.
Rafale ialah salah satu jet tempur jempolan dunia yang memang didesain untuk menhadapi tuntutan peperangan udara masa kini.
Apalagi Indonesia juga bakal segera kedatangan jet tempur ganas dari Rusia, Sukhoi Su-35 untuk menggantikan armada F-5 II Tiger TNI AU.
Jika kedatangan dua penempur kelas berat itu maka bisa dipastikan ruang udara Indonesia lebih terjaga karena dikawal jet-jet tempur wahid.
Untuk saat ini sebagai penjaga ruang udaranya, Indonesia mengandalkan barisan F-16 C/D 52ID, Sukhoi Su-27/30, Hawk 109/209 dan T-50i Golden Eagle.
Sebagai workhorse dan tulang punggung kekuatan udara nasional, maka T-50i dan F-16 paling tinggi tingkat readiness-nya.
Maka dirasa sangat perlu untuk menambah kekuatan udara nasional Indonesia demi terwujudnya Angkatan Udara berkelas dunia.
Namun apakah dengan menambah jet tempur cukup untuk membuat AU kita disegani?
Tentunya tidak, karena pertempuran udara masa kini menuntut sebuah kerjasama tim untuk tetap menguasai Air Superiority.
Indonesia sangat sangat butuh apa itu yang namanya jenis pesawat Airborne Warning And Control System (AWACS).