Follow Us

Ngaku Sempat Kena Bullying Sebelum Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Tulis Tangan Berisi Curhatan Gadis SMP Ini Terbongkar, Isinya Menyayat Hati!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 03 Februari 2020 | 19:15
Ngaku Sempat Kena Bullying Sebelum Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Tulis Tangan Berisi Curhatan Gadis SMP Ini Terbongkar, Isinya Menyayat Hati!
Kolase Kompas.com/Irwan Nugraha

Ngaku Sempat Kena Bullying Sebelum Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Tulis Tangan Berisi Curhatan Gadis SMP Ini Terbongkar, Isinya Menyayat Hati!

Sosok.ID - Sebuah catatan tangan tulisan mendiang Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya ditunjukkan oleh ibu kandungnya Wati Fatmawati (46) di rumahnya, Senin (3/2/2020).

Masih dengan tatapan kosong, ibu dua anak ini terlihat ragu untuk dimintai keterangan wartawan yang berkunjung ke rumahnya.

Berkerudung biru muda dengan kaos berlengan panjang warna kuning, Wati pun mempersilahkan sejumlah wartawan masuk ke rumahnya yang berukuran sekitar 3x4 meter tersebut di dalam sebuah gang.

Selama ini pun dirinya berupaya membesarkan anak-anaknya sendirian karena sang suaminya meninggalkannya demi wanita lain.

Baca Juga: Perhiasan Senilai Rp 2 Miliar Lina Jubaedah Hilang, Pengacara Sule Sebut Bukan Teddy Tapi Sosok Ini yang Terakhir Tahu!

Dalam catatan itu, Delis memiliki cita-cita ingin menjadi seorang polisi wanita (Polwan) untuk memberantas kejahatan dan meringankan beban orang tuanya.

Diketahui Delis membuatnya saat lulus di sekolah dasar dan akan masuk ke SMP.

Korban pun memilih SMPN 6 Tasikmalaya karena dekat ke rumahnya untuk menghemat ongkos dan ingin sekali memiliki banyak teman-teman.

Berbeda dengan realita saat dirinya baru belajar di SMPN 6 Tasikmalaya satu semester semasa hidupnya, Delis sering mengaku ke keluarganya sering diejek bau lontong.

Baca Juga: Kepalang Cinta Beda Usia, Nenek 80 Tahun Ini Nekat Nikahi Pria 35 Tahun yang Lebih Muda Dari Anak-anaknya, Simak Apa yang Terjadi pada Sang Nenek Usai Malam Pertama!

Pasalnya, keseharian ibunya sebagai pedagang lontong dan berasal dari keluarga kurang mampu selama ini.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest