Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Terima 'Buah Hatinya' Dibuang Dokter Sebagai Limbah Medis, Ibu 11 Anak Ini Simpan Janin Berusia 14 Minggu di dalam Kulkas

Rifka Amalia - Senin, 03 Februari 2020 | 18:15
Sharran, seorang ibu dari 11 anak ini memutuskan untuk menyimpan janinnya yang berusia 14 minggu di dalam kulkas.
dailymail.co.uk

Sharran, seorang ibu dari 11 anak ini memutuskan untuk menyimpan janinnya yang berusia 14 minggu di dalam kulkas.

Sang ibu mengklaim dia 'ditolak' untuk berduka karena bayinya tidak pernah secara hukum adalah seorang anak.

Di bawah hukum AS, janin dianggap 'bayi yang sesungguhnya' pada usia 20 minggu.

Baca Juga: Dikira Hanya Gundukan Tempat Menaruh Sesajen di Halaman Rumah Raja KAS, Ternyata Ada Janin di Dalamnya Tanah, Ini Faktanya!

Sharran berkata, "Lihat dia, memegang jariku, melihat bagaimana dia terbentuk dengan sempurna, saya kagum."

Bayi Sharran yang berusia 14 minggu
dailymail.co.uk

Bayi Sharran yang berusia 14 minggu

"Saya tidak bisa percaya betapa sempurna segala sesuatunya padanya. Telinganya, lidahnya, gusinya, bibirnya. Saya tidak bisa mempercayainya."

Dokter Sharran mendesaknya untuk melakukan prosedur pelebaran dan kuretase (D & C) untuk memotong bayi keluar dari rahimnya setelah sonogram mengungkapkan jantung Miran telah berhenti berdetak.

Tapi Sharran menolak karena dia tidak ingin bayinya keluar 'berkeping-keping' dan memilih untuk diinduksi dan melahirkan secara alami pada 23 April, 173 hari sebelum tanggal jatuh tempo.

Baca Juga: Tak Siap Jadi Orang Tua, Sepasang Muda Mudi Aborsi Anak Hasil Hubungan di Luar Nikah Tanpa Bantuan Ahli, si Gadis Lakukan Hal Ini Hingga Bisa Keluarkan Janinnya di Pinggir Jalan

Sharran, seorang ibu dari 11 anak, berkata, "Dokter mengatakan kami dapat membuangnya sebagai limbah medis, atau Anda dapat menghubungi rumah duka."

Scan janin Sharran dalam kandungan
dailymail.co.uk

Scan janin Sharran dalam kandungan

"Saya sangat marah karena dia memanggil bayiku 'janin'. Saya tidak percaya dia juga menyindir tentang membuang di limbah medis. Saya sangat marah karenanya."

Source : intisari.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x