Satreskrim Polres Madiun segera melakukan uji laboratorium untuk menyelidiki kandungan bakso yang dijual Sugeng.
"Menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," kata Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono, Jumat (31/1/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, bakso yang dijual Sugeng juga dipastikan oleh polisi tidak mengandung formalin atau boraks.
Sayangnya, masih melansir dari Kompas.com, omzet yang didapat Sugeng terlanjur menurun drastis usai beredarnya isu tersebut.
Ia bahkan mengaku hampir bangkrut.
Pasalnya, sebelum beredarnya isu itu, Sugeng dapat meraup omzet Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta untuk sekali dagang.
"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000-Rp 70.000 (sehari)," ungkap Sugeng, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Walaupun ia dirugikan karena unggahan ADR itu, namun Sugeng mengaku telah memaafkannya.
"Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu agar berhati-hati membuat status di media sosial,” ujar Sugeng.