Hal itu juga disampaikan Mahfud ketika bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu.
“Saya bilang, ‘Indonesia itu punya rasa tidak nyaman lho dengan pertahanan Malaysia. Kenapa? Setiap kali kami membebaskan orang yang diculik Abu Sayyaf itu selalu diculik lagi dan itu berada di perairan anda’,” ujar dia yang mengutip dariKompas.com.
Diketahui, sebelum terjadi penculikan lima WNI yang menjadi kru kapal ikan milik Malaysia pada awal tahun ini, sudah ada beberapa kasus hampir sama.
Sebelumnya, tiga orang WNI juga diculik ketika tengah mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada September 2019.
Ketiganya adalah Maharudin Lunani (48) dan anaknya, Muhammad Farhan (27), serta kru kapal Samiun Maneu (27).
Mereka berasal dari Baubau dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Namun, kini mereka telah bebas. (*)