Para ilmuwan bahkan menyebutkan bahwa virus ini akan terus berkembang hingga menginfeksi ratusan ribu orang dalam skala global.
Duplikat Virus Corona
Melansir Daily Mail, para ahli di Institut Infeksi dan Imunitas, Peter Doherty Melbourne, berhasil mengambil sampel virus dari pasien pertama yang didiagnosis di Australia.
Mereka bekerja sepanjang waktu demi berhasil menumbuhkan virus di atas sel, untuk membagikannya pada WHO dan mendistribusikannya ke laboratorium di seluruh dunia.
Hal ini dilakukan di tengah harapan dapat membantu mengembangkan vaksin corona dalam dua bulan.
Para ilmuwan di China sebelumnya telah berbagi runutan genom virus corona yang baru, namun bukan sampel fisik virus itu sendiri.
Ketika para ilmuwan Melbourne menemukan bahwa mereka telah menumbuhkan virus tersebut, wakil direktur Doherty Institute Mike Catton mengatakan: "Kami berhasil mendapatkannya (virus). Fantastis."
Dia mengatakan virus itu 'berbahaya' tetapi tidak mematikan seperti Ebola yang menewaskan 11.000 orang di Afrika Barat pada tahun 2014 atau SARS yang menyebar dari China dan menewaskan sekitar 800 orang pada tahun 2003.
"SARS yang kita tahu memiliki tingkat kematian sekitar 10 persen. Virus korona ini tampaknya tiga persen. Pendapat pribadi saya malah lebih rendah dari itu," kata Dr Catton kepada ABC, dilansir via Daily Mail, Jumat (31/1/2020).