Pesan itu ditulis besar-besar hingga menyisakan sedikit ruang kosong di kulit perut bayinya.
Dia berkata: "Sekarang perlu diingat, saya melihat beberapa guru di drop-off, dan saya melihat beberapa lainnya di jemput." ungkap Heather.
"Jika saya gagal melihat pesan bahwa ia membutuhkan popok, sederhana saja, 'Hei Heather, putra Anda membutuhkan popok mungkin Anda melewatkan laporan' akan melakukan trik dari banyak guru di sana yang saya lihat setiap hari."
"Tapi sebagai gantinya, aku mengganti popoknya siang ini DAN MELIHAT INI (pesan) TERTULIS PADA PUTRA SAYA DENGAN MARKER." kata Heather, menuliskannya dengan huruf kapital karena tak terima.
Heather juga mengaku telah berusaha menggosok tulisan tersebut, namun spidolnya susah hilang, sementara ia tak tega menggosok perut anaknya dengan lebih kencang.
"Aku sudah menggosoknya dengan beberapa tisu bayi dan itu tidak hilang." ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebelumnya, ia berencana membawa anaknya ke pantai, namun rencana itu urung karena marker pada tubuh Milo tak hilang-hilang.
"Aku seorang ibu tunggal dengan pekerjaan penuh waktu dan dua anak yang masih sangat kecil. MENUNTUTKU UNTUK TIDAK MEMBACA LAPORAN SETIAP HARI."
Dia menunjukkan bahwa bahkan jika mereka bersikeras untuk menempelkan catatan itu pada putranya, mereka bisa saja menulis pada popok putranya, ketimbang pada kulitnya.