Follow Us

9 Hari Korbankan Diri di Garda Terdepan Rawat Pasien Virus Corona, Dokter di China Ini Tewas, Pemerintah Langsung Kirim 450 Staf Medis yang Pernah Hadapi Epidemik SARS

Tata Lugas Nastiti - Sabtu, 25 Januari 2020 | 18:20
9 Hari Korbankan Diri di Garda Terdepan Rawat Pasien Virus Corona, Dokter di China Ini Tewas, Pemerintah Langsung Kirim 450 Staf Medis yang Pernah Hadapi Epidemik SARS
Tangkap layar YouTube/South China Morning Post

9 Hari Korbankan Diri di Garda Terdepan Rawat Pasien Virus Corona, Dokter di China Ini Tewas, Pemerintah Langsung Kirim 450 Staf Medis yang Pernah Hadapi Epidemik SARS

Sosok.ID - Setelah 9 hari berada di garis terdepan merawat para pasien terjangkit Virus Corona, seorang dokter dikabarkan tewas pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.

Dokter bernama Liang Wudong ini dikabarkan tewas pasca 9 hari terpapar wabah saat menangani dan merawat para pasien Virus Corona di rumah sakit di Provinsi Hubei Xinhua, China.

Pasca kematian dokter yang 9 hari bertahan merawat para pasien Virus Corona ini, pemerintah China langsung mengirimkan 450 staf medis militer berpengalaman ke Provinsi Hubei Xinhua, China.

Ya, diketahui penyebaran virus Corona di Wuhan, China semakin meluas dan memaksa pemerintah melakukan tindakan pencegahan.

Baca Juga: Kibas-kibas Rambut Sampai Berdiri di Atas Nisan, Sekelompok ABG Ini Asyik Joget Dugem di Kuburan, Netizen Gondok: Kesurupan Kapok Lu!

Mengutip Kompas.com, sampai detik ini, Pemerintah China melalui Komisi Nasional Kesehatan mengumumkan 25 orang meninggal karena wabah virus Corona.

Meluasnya penyebaran virus Corona membuat pemerintah terpaksa menutup dan mengisolasi tiga kota besar dalam upaya pencegahan.

Dilansir Sky News, Jumat (24/1/2020), selain 25 orang tewas, sejauh ini China mencatat lebih dari 800 kasus virus Corona.

Buntutnya, pemerintah menghentikan layanan transportasi publik dan menutup layanan publik seperti bioskop, suprmarket dan lain-lain.

Baca Juga: Bawa Kabur Patung Tikus 'Emas' yang Terbuat dari Busa, Pengunjung Ini Dilaporkan ke Polisi oleh Pihak Hotel, Ternyata Arti sang Maskot Imut Sangat Penting

Bahkan lokasi wisata ternama seperti Disneyland hingga Tembok Besar China sampai ikut kena tutup akibat dampak epidemik yang tengah menyerang negeri seribu Panda ini.

Parahnya wabah epidemik yang tengah menyerang sejumlah kota besar di China ini pun telah memakan korban.

Salah satunya yang tengah ramai dibicarakan adalah kematian seorang dokter yang terpapar wabah pasca merawat pasien positif Virus Corona.

Baca Juga: Hidup Tajir dan Bakal Nikahi Putri Konglomerat Ternama, Artis Ini Ngaku Pernah Nyolong dan Sesali Perbuatan Buruknya di Masa Lalu

Dilansir Sosok.ID dari China Global Television Network via Kompas.com dokter tersebut bernama Liang Wudong (62).

Liang Wudong adalah salah satu dokter yang berada di garda terdepan dalam upaya pemerintahan China menanggulangi penyebaran virus Corona.

Namun setelah 9 hari mengorbankan dirinya untuk merawat para pasien virus Corona di rumah sakit di Provinsi Hubei Xinhua, China, Liang Wudong meninggal dunia.

Baca Juga: Warga Berjatuhan dan Tergeletak di Jalanan Kota, Video Suasana Mencekam Kota Asal Virus Corona Beredar di Media Sosial, Seperti Kota Zombie

Postingan kabar tentang meninggalnya dokter Liang Wudong pasca terpapar virus Corona.
Tangkap layar Twitter/@CGTNOffcial

Postingan kabar tentang meninggalnya dokter Liang Wudong pasca terpapar virus Corona.

Melansir Mirror UK, Sabtu (25/1/2020), Liang Wudong meninggal pasca mengeluh sakit dan sesak pada bagian dada.

Diketahui, sebelum meninggal, Liang Wudong adalah salah satu tenaga medis yang dikirim pemerintah China langsung ke daerah karatina di Huabei Xinhua, China.

Atas kejadian nahas ini, melansir The Guardian, Liang Wudong pun menjadi staf medis pertama yang tewas akibat terpapar virus Corona.

Baca Juga: Terekam CCTV Menginap 2 Hari di Hotel Bersama Napi Korupsi, Artis Ini Diam-diam Dipanggil KPK

Untuk menindaklanjuti kejadian ini, pemerintah China langsung sigap mengirimkan tenaga medis tambahan dan relawan sosial untuk membantu penduduk lokal.

Mengutip The Guardian, Sabtu (25/1/2020), pemerintah langsung mengirim sebanyak 450 tenaga medis militer ke Provinsi Huabei Xinhua, China.

Sebanyak 450 tenaga medis militer yang dikirim pemerintah ini adalah staf terpilih yang memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi dalam menghadapi bencana epidemik sperti SARS atau Ebola.

Baca Juga: Diduga Bunuh Siswa SMA yang Hilang 2 Bulan Hingga Ditemukan Tinggal Tengkorak, Sopir Angkot Ini Tercokok Polisi Gegara Kerap Kirim Video Call Mesum ke Paman Korban

Pengiriman tenaga medis ini bertujuan untuk mengurangi beban staf medis lokal yang dikabarkan kewalahan dan nyaris kelaparan tiap hari karena merawat pasien yang membludak.

Tak hanya mengirim tenaga medis dan relawan, pemerintah China juga terus melakukan berbagai hal untuk mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Uang Habis Untuk Liburan, 6 ABG Ini Jual Diri Dengan Harga Rp 300 Ribu Agar Bisa Pulang, Akhirnya Terciduk Polisi

Termasuk pemblokiran sejumlah layanan publik, jalan-jalan utama antar provinsi, hingga karatina kota-kota yang positif terjangkit wabah.

Mengutip The Guardian, bahkan pemerintah sampai mengambil langkah ekstrem seperti menutup sementara akses menuju Kota Terlarang, Tembok Besar China dan Disneyland.

(*)

Source : Kompas.com, The Guardian, Mirror

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest