Namun sepertinya, saran dari temannya itu tidak diindahkan oleh Hasan.
Hasan justru rela sampai berutang ke rentenir untuk memberikan upah kencan kepada para korbannya.
"Dia itu sebenarnya tidak kaya, ke mana-mana naik sepeda. Tapi dia nekat utang hanya untuk wik-wik (hubungan badan),” ujar salah satu temannya itu, seperti yang dikutip Sosok.ID dari Surya.co.id.
Dikatakan Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie, Hasan memperdaya korban-korbannya dengan memberikan iming-iming uang sebesar Rp 150-250 ribu sekali kencan.
Dan penangkapan Hasan sendiri rupanya sempat membuat pihak kepolisian Polda Jatim kewalahan.
Hasan baru berhasil diringkus polisi usai jadi buron selama 2 minggu.
Dikatakan Jenny, pihaknya sampai beberapa kali harus pulang dengan tangan hampa lantaran gagal menyergap Hasan di rumahnya.
Jenny mengatakan, kendala dalam proses penangkapan Hasan diperkirakan karena jaringan yang dimiliki predator seks itu yang luas sehingga dapat mendeteksi kedatangan polisi.
"Kami setiap kesana kerap kecium terus, 2 minggu udah pengejaran, ilang-ilang terus, ponsel dimatikan," kata Jenny seperti yang dikutip Sosok.ID dariSurya Malang.