Selain Bagus Dwi, penghuni kos lainnya yang menyewa kamar nomor 08, Aan turut membenarkan sifat korban yang tertutup ini.
“Anaknya introvert, jarang berbaur,” ucap dia.
Aan mengaku bau tak sedap sudah tercium dari dalam kamar korban sejak Jumat (17/1/2020) lalu, tapi tak terlalu menyengat.
“Baru parah tadi pagi, baru kerasa, lalat tambah banyak. Saya tepat di kamar sebelahnya di kamar nomor 8,” ujarnya.
Walaupun kamarnya bersebelahan, Aan mengaku jarang berkomunikasi dengan korban.
Bahkan tidak pernah karena korban jarang bersosialisasi dengan penghuni lainnya.
Berdasarkan KTP yang ditemukan, korban berasal dari Dusun Ploso, RT 003 RW 002, Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosi, Klaten, Kabupaten Kediri.
Saat ini mayat korban telah dibawa ke RSUD dr Soebandi Jember, Jawa Timur.
Masih melansir dari Kompas.com, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto mengatakan korban sempat menelepon ibunya.