Tak lama kemudian penghuni kos lainnya datang.
“Saya tanya, Mas anak ini kenapa, dia menjawab juga takut untuk melihat sejak siang hari,” ujar dia.
Akhirnya mereka melaporkan ke pemilik kos yang kemudian mengadu ke polisi.
Masih melansir dari Kompas.com, menurut pengakuan mahasiswa universitas Muhammadiayah Jember itu, korban sangat tertutup.
Ia lebih banyak menyendiri di kamarnya daripada berbaur dengan penghuni kos lainnya.
“Sama anak-anak yang sudah lama di sini memang kurang akrab,” kata Bagus Dwi, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Bagus mengaku, sejak tinggal di kos tersebut pada September 2019 lalu, ia jarang berkomunikasi dengan korban.
“Sama anak-anak yang sudah lama di sini memang kurang akrab,” ujarnya.
Ia hanya mengetahui bahwa korban adalah mahasiswa semester akhir di Politeknik Negeri Jember.
“Setahu saya, dia di sini sudah sejak tahun 2018,” tambahnya.