“Kami menghubungi orangtuanya, ternyata ibunya ditelepon seminggu lalu, bilangnya sakit,” saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (20/1/2020).
Pihak kampus mengaku telah mendatangi lokasi kos korban untuk memastikan kebenarannya.
“Saya dapat informasinya sore tadi, dari kemahasiswaan, Pak Yahya dan Juwanto, yang ke TKP. Ternyata valid mahasiswa saya,” imbuhnya.
Korban diketahui adalah mahasiswa jurusan Teknik Komputer angkatan 2016 dan penerima beasiswa Bidik Misi.
Di sisa waktunya, korban yang memasuki semester 8 tengah sibuk mengerjakan tugas akhir.
“Baru selesai mengikuti PKL,” tambah Wahyu.
Setelah memastikan bahwa salah satu mahasiswanya meninggal dunia, pihak kampus langsung memberi tahu orang tua korban.
“Orangtua kaget, pertama kami bilang 'kritis', namun setelah diskusi dengan kepolisian, diminta disampaikan apa adanya,” ungkapnya.
“Pihak orangtua agak tidak percaya, dipikir penipuan, namun kami memastikan,” terangnya.
Kemudian baru lah diketahui bahwa korban sempat menelepon ibunya sebelum meninggal dunia.