Pria berusia 33 tahun itupun bersama teman-temannya kemudian mengumpulkan rongsokan besi dan alumunium.
Proses pembuatan yang menghabiskan biaya hingga capai Rp 25 juta ini pun tak sia-sia.
"Sejauh ini sudah mencapai sekitar Rp 25 juta pengeluaran pesawat ini," kata Haerul, melansir TribunTimur.com.
Baca Juga: Belum Genap 100 Hari Kepergian Lina, Sule Dikabarkan Bakal Menikah, Siapa Calonnya?
Dengan bermodal nekat dalam membuat dan menguji coba sendiri akhirnya pesawat buatannya itu bisa mengudara.
Alhamdulillah kali ini berhasil diterbangkan," pungkasnya.
Pria yang tak tamat Sekolah Dasar (SD) ini menyebutkan, pesawat jenis ultralight rakitannya itu menggunakan mesin motor 2T Kawasaki.
Sedangkan bahan untuk badan pesawat secara keseluruhan, terbuat dari rongsokan besi, alumimum, parasut, hingga kayu.
"Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan dan dirakit seadanya di bengkel saya. Beberapa teman juga ada yang membantu," ucap Haerul.
Haerul menjelaskan, proses pembuatan pesawat tersebut dimulai sejak Oktober tahun 2019.
Hingga pada akhirnya berhasil diterbangkan pada 15 Januari 2020.