Sosok.ID - Penemuan jasad pengantin baru tewas bersimbah darah sempat menggegerkan penghuni Indekos di Kelurahan Komo Luar, Manado, Sulawesi Utara.
Jasad pengantin baru ini ditemukan telah tewas di atas genangan darah mereka sendiri pada Sabtu (11/1/2019) di dalam kamar kos yang terkunci.
Kendati ditemukan tewas bersimbah darah secara misterius di dalam kamar kos, keluarga dari pengantin baru ini menolak adanya proses autopsi.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Manado, kedua jasad pengantin baru ini adalah Gung Akbar (26) dan istrinya Rosna Sartika Kandong (27).
Gung merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang berasal dari Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Sedangkan sang istri, Rosna Sartika adalah warga Kelurahan Girian Bawah, Kota Bitung.
Keduanya baru saja resmi menikah pada tahun 2019 kemarin.
Di awal kehidupan rumah tangga mereka, Gung dan Rosna memilih tinggal di sebuah indekos keluarga di Keluarahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Manado.
Melansir Kompas.com, kedua jasad pengantin baru ini pertama kali ditemukan oleh seorang saksi mata, Andika Otaya (19).
Andika Otaya adalah warga Kelurahan Kombos Barat, Kecamatan Singkil, Manado yang kebetulan mengenal kedua pasangan pengantin baru ini.
Kepada awak media, Andika Otaya mengatakan seharusnya Rosna masuk kerja pada pukul 14.00 WITA.
Namun sampai pukul 16.00 WITA, korban belum juga menunjukkan batang hidungnya di kantor.
Tak ayal, Andika Otaya pun disuruh atasannya untuk mengecek kondisi korban ke indekosnya di Keluarahan Komo Luar.
Saat tiba di indekos, Andika Otaya sempat mengetuk pintu kamar korban berkali-kali, namun tak ada jawaban.
Akhirnya, Andika Otaya pun memutuskan untuk mengintip dari lubang kecil pada bagian pintu.
Betapa terkejutnya Andika Otaya saat menemukan ada bercak dinding pada kamar kos rekannya.
Mengutip Tribun Manado, mengetahui hal tersebut, Andika pun langsung melapor kepada penjaga kos, Joni Anna (39).
Saya menggedor pintu, namun pintu terkunci. Saya mengintip, ternyata ada bercak darah di dinding dan sempat melihat pisau.
Lalu penjaga kos mendobrak pintu kos tersebut. Setelah terbuka, saya melihat keduanya telah meninggal dunia dalam posisi telentang," ujar Andika Otaya.
Joni Anna yang mendengar laporan Andika langsung mengambil linggis dan membuka paksa kamar Rosna dan Gung.
Dan benar saja, saat pintu berhasil dibuka, pasangan pengantin baru itu telah tewas bersimbah darah di atas tempat tidur mereka.
Keduanya berbaring berdampingan dengan posisi telentang dan masih mengenakan pakaian yang sama seperti terakhir kali terlihat.
"Mendengar itu, saya mengintip juga, dan ternyata betul. Kemudian saya mengambil linggis dan membuka paksa kamar mereka.
Ternyata mereka berdua telah meninggal dunia, lalu saya menghubungi kepala lingkungan dan beberapa saat kemudian petugas dari kepolisian datang," kata Joni Anna seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Minggu (12/1/2020).
Mengutip Kompas.com, sebelum keduanya ditemukan tewas di dalam kamar kos yang terkunci, Joni Anna sempat pergoki suami Rosna, Gung keluar kamar sekitar pukul 12.00 WITA malam.
Gung rupanya keluar kamar guna mengambil pesanan makanan melalui jasa pesan antar dan langsung masuk ke dalam kamar.
Sekitar pukul 00.30 WITA malam, Joni Anna kembali pergoki Rosna masuk ke dalam kamar kos mereka.
Lepas dari itu, Joni Ana tak mendengar ada keributan atau suara yang ditimbulkan pasangan suami istri itu.
"Sekitar pukul 00.30 WITA, saya melihat istrinya Rosna masuk ke dalam kamar. Setelah mereka berdua di dalam kamar, saya sudah tidak mendengar lagi ada suara atau keributan," lanjut Joni.
Penemuan jasad pengantin baru di dalam kamar kos yang terkunci ini pun telah dilaporkan ke Polresta Manado.
Kasus kematian misterius pasangan pengantin baru ini pun telah ditangani oleh pihak kepolisian Polresta Manado.
Melansir Tribun Manado, berdasarkan pemeriksaan sementara, Kasat Reskrim Polresta Manado, AKP Thommy Aruan mengungkap terdapat beberapa luka akibat senjata tajam.
"Untuk wanita ada beberapa luka akibat senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. Nanti jumlahnya kita lihat lebih jelas pada saat hasil autopsi keluar.
Kegiatan penyelidikan, akan kita rangkum akan kita analisa dan simpulkan kira-kira peristiwa yang terjadi apa dari saat ini," ujar AKP Thommy Aruan.
Kedua jasad pengantin baru ini langsung dibawa oleh pihak kepolisian ke RS Bhayangkara guna menjalani proses autopsi.
Namun dikutip Sosok.ID dari Tribun Manado, Minggu (12/1/2020) keluarga korban mendatangi Polresta Manado dengan maksud melakukan penolakan autopsi.
Saat tiba di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado, keluarga korban disambut oleh anggota piket SPKT Polresta Manado.
Terdengar pembicaraan anggota piket dan keluarga korban, bahwa tujuan mereka mendatangi Polresta Manado, untuk melakukan penolakan autopsi.
Setelah itu, anggota piket SPKT Polresta Manado, membawa keluarga korban ke ruangan penyidik Polresta Manado.
Terpantau, hingga pukul 23.50 Wita, keluarga korban, masih menunggu di depan ruang penyidik Polresta Manado, untuk memastikan, apakah korban akan diautopsi atau tidak.
"Kami keluarga kedua belak pihak sudah menerima kematian kedua korban, sehingga kami tetap akan melakukan penolakan autopsi, " kata salah satu keluarga korban kepada awak media.
(*)