Apapun tugasnya ia lakukan demi menjadi pejuang kemerdekaan kala itu.
Naik satu tingkat ia pun ikut berjuang menghadang konvoi pasukan Belanda yang lewat daerah situ.
"Tugas kita menghadang lawan. Konvoi-konvoi mereka kita cegat, di situ namanya Gunung Kacapi. Banyak tentara yang meninggal termasuk 2 teman saya," kisah Eddie.
Ada yang pernah bertanya kenapa ia tak takut perang.
Eddie pun tak memungkiri ia pernah merasa takut melawan musuh negara yang menggunakan senjata canggih kala itu.
"Siapa bilang, kita ditembaki dari pesawat Mustang, lari aku ke kampung, bahkan sempat kencing di celana," ceritanya.
Ia pernah kehilangan kawan seperjuangan yang mengajarkannya menanam bom tinja saat kawannya yang jadi pencetus ide bom itu lupa dan menginjak bom itu sendiri.
Perjuangan yang luar biasa dari Eddie Nalapraya mengantarkannya, hingga sampai tahun 1950 ia diangkat jadi Sersan.
Dan tahun 80 menjadi Mayor Jenderal.