Follow Us

Pengamat Sebut Reaksi Jokowi Datang ke Natuna Overacting, Nyatanya Usai Kedatangan Presiden, Kapal China Ngacir ke Negaranya

Rifka Amalia - Jumat, 10 Januari 2020 | 18:15
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016)
PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016)

Tiba di Natuna, Presiden Jokowi sekali lagi menegaskan bahwa, "Perlu saya ulang lagi ya, bahwa kedaulatan, kedaulatan itu tidak bisa ditawar-tawar. Tidak bisa ditawar-tawar!"

"Yang kedua juga perlu saya sampaikan karena 2016 sudah saya sampaikan, bahwa Natuna ini adalah teritorial Indonesia."

Baca Juga: Bupati Demak Buat larangan Bertamu Saat Magrib-Isya, Gubernur Jawa Tengah Bereaksi, Ganjar: Tidak Bisa Dilaksanakan

"Kita punya kabupaten disini. Ada bupatinya. Ada gubernurnya. Penduduk kita disini ada 81 ribu, jadi tidak ada yang perlu di perdebatkan lagi, de facto, de jure, Natuna adalah Indonesia. Sudah. Jelas semuanya." tegas Presiden Jokowi dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (10/1/2020).

Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Natuna menuai reaksi dari Pengamat Militer dan Keamanan Conny Rahakundini Bakrie.

Conny menilai reaksi Jokowi ke Natuna berlebihan.

"Kalau saya lihatnya ini kok reaksi yang overeacting ya," ujar Conny 'Primetime News' yang dilansir dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (9/1/2020) via Kompas.com.

Baca Juga: Kepergok Berduaan dengan Wanita Lain di Ranjang, Pria Ini Dijual Istrinya pada sang Pelakor Seharga Rp 200 Ribu, Uangnya Dipakai untuk Belikan Hadiah pada Anaknya

"Seolah-olah negara ini tidak punya lagi orang yang dikirimkan ke sana, setiap saat ada yang memanas di sana itu Pak Presiden diminta ke sana," jelasnya.

Conny menyampaikan, seharusnya Presiden tidak perlu kesana.

"Saya rasa negara hadir itu tidak harus dengan Presiden hadir," jelas Conny.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest