Indonesia mendesak China untuk menjelaskan dasar hukum dan batas-batas yang jelas perihal klaimnya di zona ekonomi eksklusif berdasarkan UNCLOS 1982.
Ketegangan antara Indonesia dan China ini bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya, Indonesia pernah bersitegangan dengan China lantaran ada kapal nelayan ilegal asal Tiongkok yang masuk ke Laut Natuna.
Melansir dari Kompas.com, kala itu pemerintah Indonesia berencana untuk menangkap kapal tersebut, namun tidak berjalan mulus.
Sebab, dalam proses penangkapan itu, kapal Coast Guard China ikut campur tangan dengan sengaja menabrak KM Kway Fey 10078.
Terkait masalah kedaulatan Indonesia yang berkali-kali dilukai, pemerintah pun akhirnya mengambil tindakan tegas.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, (5/1/2020) Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono baru saja menggelar apel pasukan intesitas operasi rutin TNI di pelabuhan Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau.
Dalam apel operasi rutin siaga tempur ini, ada 600 personel TNI yang disiagakan dalam operasi pengamanan laut Natuna ini.
Sebanyak 600 personel TNI yang diterjukan terdiri dari satu Kompi TNI AD Batalyon Komposit 1 Gardapat, satu Kompi gabungan TNI AL terdiri dari personel Lanal Ranai, Satgas Komposit Marinir Setengar, serta satu Kompi TNI AU (Lanud Raden Sadjad dan Satrad 212 Natuna).
Bukan hanya menerjunkan ratusan pasukan ke lapangan, TNI juga menyiagakan 5 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang sudah terbukti kemampuannya.