Dua tahun berjalan, Freddie telah memiliki 150 pelanggan yang meminta layanan website dan penyimpanan.
Saat ayahnya didiagnosis Alzheimer, Freddie menciptakan sepatu yang dilengkapi pelacak GPS yang menyajikan komunikasi dua arah.
Kepada Inspire More, Freddie berkata:
"Saya cukup meneleponnya dan berkata 'halo ayah, kau di mana?' dan ia tak perlu melakukan apapun."
"Duduk saja dan berbicara ke arah sepatu sehingga saya bisa melacak lokasinya."
"Program itu sangat sukses, saya dihubungi perusahaan yang mau membeli program itu seharga 2,2 juta Dollar atau sekitar Rp30 miliar."
Satu tahun kemudian, ia menggunakan uang itu untuk mendirikan perusahaan sendiri, Figgers Communication.
Saat berusia 24 tahun, Freddie telah membangun dan merancang 80 program perangkat lunak custom.
Meskipun sekarang Freddie adalah orang yang sukses, ia masih ingat didiskriminasi yang diterimanya ketika ia masih muda.
Freddie terus-menerus dipanggil 'bayi buangan' ketika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa ia ditinggalkan di tempat sampah oleh ibunya.