Tanpa peringatan, tiba-tiba saja bus yang ia tumpangi menabrak dinding pembatas jalan dengan kencang hingga terguling masuk jurang.
"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkap Hasanah seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Sumsel.
Dengan sigap, Hasanah langsung memegang cucunya dan memecahkan kaca bus sebelum air menenggelamkan mereka.
"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," lanjut Hasanah.
Berhasil keluar dari badan bus yang separuh tenggelam, Hasanah dan cucunya pun langsung berpegangan pada sebuah batang pohon di sungai berarus deras itu.
Menggantungkan nyawa pada sebatang pohon, Hasanah langsung berteriak minta tolong.
Tak peduli keadaan saat itu begitu gelap karena sudah malam dan berada di bantaran sungai, Hasanah terus berteriak.
Sang cucu, Aisyah (9) yang terus ia peluk pun berusaha berteriak minta tolong.
"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras.