Setelah mempelajari berkas itu, dia menyimpulkan bahwa tidak satu pun dari direksi Garuda saat itu yang tahu akar permasalahannya.
Maka seluruhnya harus diganti. Namun, Dirutnya mantan ajudan Soeharto.
Konon tidak ada yang bisa menggeser mantan ajudan yang ditugaskan Pak Harto di suatu tempat.
Ternyata, Soeharto menyetujui pergantian semua direksi Garuda.
“Mengapa hanya dirutnya? Ganti seluruh direksi, di situ sudah lama ada mafia,” kata Soeharto yang menyerahkan sepenuhnya perombakan direksi Garuda kepada Tanri Abeng.
Tunjuk Robby Djohan jadi Dirut Garuda
Dalam "No Regrets", Tanri Abeng menyebut tiga kriteria dalam memilih Dirut Garuda yang baru.
Pertama, agar keuangannya tidak berdarah-darah lagi, maka dia harus tahu keuangan. Kalau bisa dia berasal dari perbankan. Orangnya harus kredibel agar dapat dipercaya kreditur.
Kedua, dia harus jujur agar dapat memberantas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
Ketiga, kepribadiannya harus kuat karena dia harus melakukan perubahan.