'Twitter please do your magic! Ini salah satu praktik kebudayaan di Sumba hari ini.
Orang-orang biasayanya menyebut sebagai kawin tangkap.
Seorang perempuan ditangkap dan dibawa oleh beberapa pria dewasa untuk dijadikan istri tanpa ada persetujuan si perempuan,' tulis pihak pengunggah video, Rally Tsog, @RallyTsog dalam twitnya.
Twitter please do your magic!Ini salah satu praktik kebudayaan di Sumba hari ini. Orang2 biasanya menyebut sebagai kawin tangkap. Seorang perempuan ditangkap dan di bawa oleh beberapa pria dewasa untuk dijadikan istri tanpa ada persetujuan si perempuan. pic.twitter.com/n71euKVQ9AHingga berita ini diterbitkan, video singkat pemaksaan pada seorang wanita itu sudah di-retweet sebanyak 12.973 kali.— Rally Tsog (@RallyTsog) December 6, 2019
Dilansir dari Kompas.com, atas viranya video tersebut Pemerhati Budaya Sumba, Pater Roberst Ramone CSsR menngkonfirmasi kebenaran video yang beredar di media sosial itu terjadi di Sumba, NTT.
"Tepat tanggal 6 Desember kurang lebih jam 06.30 WITA pria datang ke kos bersama keluarga dan membawa wanita (M) itu," ujar Pater saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (8/12/2019).
Pater menambahkan bahwa wanita berinisial M tersebut telah hidup bersama dengan seorang pria berinisial W selama setahun di rumah kos itu.
"Sudah proses adat dan hampir selesai, namun dalam perjalanan hubungan ada problem (mau pisah)," ujar Pater, dikutip dari Kompas.com.
Saat menemukan permasalahan kedua belah pihak telah melakukan pertemuan untuk membahasnya sesuai dengan adat yang berlaku, namun belum ada solusi.