Sosok.ID - Setelah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton di Pesawat Garuda Indonesia yang baru dibeli dari Perancis.
Kemudian diikuti dengan pencopotan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia yang menjadi otak penggelan pajak dan rugikan negara sampai lebih dari Rp 800 jutaan.
Terungkap ternyata Dirut Garuda yang dicopot memiliki sepak terjang dan penilaian buruk dari pegawai pesawat Garuda sendiri.
Terbukti bahwa Sekretaris IKAGI, Jacqueline Tuwanakotta bersama beberapa anggota organisasi awak kabin pesawat plat merah ini datangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengadu penindasan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara pada Menteri BUMN.
Baca Juga: Suruh Suami Cari Istri Lagi, Ibu Muda Ini Pilih Gantung Diri Karena Ingin Istirahat Total
Menurut Sekretaris IKAGI, peagawi yang tergabung dalam organisasi tersebut sudah sering mengeluh apa yang sering mereka rasakan saat bekerja.
Hingga berita mengenai pencopotan Dirut Garuda Indonesia oleh Menteri BUMN, Erick Thohir mencuat, pegawai kabin pesawat merasa sangat bahagia.
Mereka merasa tak pernah ada tempat mengeluh dalam hal penindasan yang berkedok dinas tersebut saat Ari Askhara masih menjabat.
Awak kabin yang selalu berada di bawah tekanan saat bekerja, hingga mereka tak bisa merasakan bekerja dengan aman dan nyaman.
Bayang-bayang hukuman berat yang diberikan secara semena-mena oleh Dirut Garuda kala itu menjadi momok bagi pegawai pesawat tanpa terkecuali.
“Saat ini karyawan sudah merasa senang ketika yang terjadi Ari Askhara diturunkan, dicopot, banyak karyawan yang bersyukur, bahagia, karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia,” ujar Jacqueline di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019), dikutip dari Kompas.com.