Akhirnya, Tri merawat ibunya selama 2 tahun belakangan.
Namun, ternyata tak mudah bagi Tri untuk melakukannya.
"Saya rawat tapi dia tidak bisa menerima, (misalnya) lauk tidak enak, kalau tidak cocok, dia minta-minta tetangga, kan bikin malu," terang Tri.
"Kita sebagai anak kan juga harus ibaratnya menasehati cara-carannya jangan bikin malu keluarga, apapun masakannya, itu ya sudah dimakan," tambahnya.
Bahkan, menurut pengakuan Tri, ibunya kerap marah-marah ketika diberi nasihat oleh istrinya.
"Itu marah, kadang dinasehati istri saya, malah istri saya dipukul, sampai kaca jendela dipecahkan," kata Tri.
"Padahal ini rumah kontrakan, kalau tahu yang punya rumah pasti saya bisa diusir, kalau marah kadang pintu dibanting juga," tambahnya.
Hingga akhirnya Tri bingung, bila ia mempertahankan ibunya, maka keluarganya bisa terancam hancur.
"Diberitahu malah dipikul itu malah ibaratnya rumah tangga saya bisa hancur. Karena ini saya bingung posisi saya mau mempertahankan ibu saya atau keluarga saya," jelasnya.
Tri menceritakan, saat Sumarsih diingatkan oleh istrinya agar minum teh alih-alih meminum susu untuk menghemat pengeluaran, ibunya malah ngambek.