Follow Us

Isi Rimba Berhak Marah! Kisah Tragis Orangutan Sumatera, di Wajahnya Bersarang 16 Peluru Senapan Angin Hingga Sebabkan Kebutaan

Seto Ajinugroho - Jumat, 29 November 2019 | 12:45
Seorang anggota tim HOCRU YOSL-OIC memeriksa orangutan sumatera bernama Paguh usai dibius untuk dievakuasi dari perkebunan kelapa sawit di Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Orangutan ini sebelumnya hanya bisa berjalan di tanah dan tangannya menggapai-gapai karena buta. Orangutan ini sekarang berada di Pusat Karantina Orangutan di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.(YOSL-OIC)
(YOSL-OIC)

Seorang anggota tim HOCRU YOSL-OIC memeriksa orangutan sumatera bernama Paguh usai dibius untuk dievakuasi dari perkebunan kelapa sawit di Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Orangutan ini sebelumnya hanya bisa berjalan di tanah dan tangannya menggapai-gapai karena buta. Orangutan ini sekarang berada di Pusat Karantina Orangutan di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.(YOSL-OIC)

Sosok.ID - Isi rimba berhak marah!

Ingat, manusia hidup di bumi ini tidak sendirian.

Mereka harus mau hidup akur dengan makhluk hidup lainnya.

Sebab manusia dianugerahi akal pikiran untuk menjadi Khalifah di dunia ini agar makhluk hidup lainnya bisa menempati habitatnya tanpa merasa terganggu.

Satu individu orangutan sumatera (Pongo abelii) dewasa berjalan di tanah di sebuah perkebunan kelapa sawit. Tangannya menggapai-gapai ke atas seperti ingin memanjat.

Badannya kemudian menabrak pelepah kelapa sawit.

Gambaran tersebut terlihat dari sebuah video pendek yang ditunjukkan Pendiri Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), Panut Hadisiswoyo saat ditemui di kantornya, di Medan, Kamis siang tadi (28/11/2019).

Baca Juga: Bermanuver Mencurigakan di Langit Indonesia, Jet Tempur Hawk TNI AU Pernah Pergoki F-18 Hornet Australia Menyusup ke Ruang Udara Nasional, Hampir Saja Dijatuhkan!

Dikatakan Panut, orangutan tersebut bernama Paguh. Dia dievakuasi dari sebuah perkebunan kelapa sawit di Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, pada Rabu (20/11/2019) oleh tim The Human-Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU) bersama tim dari BKSDA Aceh.

"Memang kondisinya sudah berada di tanah, kondisinya seperti tidak bisa melihat dan berada di dalam perkebunan kelapa sawit masyarakat," katanya.

Menurutnya, orangutan tersebut dalam kondisi terdesak dan tidak memiliki kemampuan untuk bertahan hidup.

Saat menemukannya, tim mencurigai orangutan tersebut tidak bisa melihat atau buta. Dari situ kemudian tim membiusnya.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest