Bermanuver Mencurigakan di Langit Indonesia, Jet Tempur Hawk TNI AU Pernah Pergoki F-18 Hornet Australia Menyusup ke Ruang Udara Nasional, Hampir Saja Dijatuhkan!

Sosok.ID - Penguasan ruang udara nasional oleh tentara langit kita mutlak dillakukan.

Sebab jika lengah sedikit saja maka bisa berakibat adanya penerbangan hitam alias Blackflight.

Tarik jauh kebelakang, rupanya TNI AU pernah memergoki hal semacam ini saat konfrontasi di Timor Timur.

Australia sebagai sponsor utama agar Timor Timur lepas mengirim pasukan Interfet ke bumi Lorosae dengan dibawah bendera PBB.

Tapi pengiriman pasukan Interfet cenderung membuat masalah menjadi runyam karena bisa saja pasukan PBB itu bergesekan dengan prajurit TNI yang juga stand by tempur di Timor Timur.

Baca Juga: Belum Sebulan Jadi Komisaris Utama PT Pertamina dengan Gaji Selangit, Ahok Diterawang Denny Darko Bakal Bikin Kisruh Besar: Dia Akan Gagal Memimpin!

Kemudian hal itu terjadi akan tetapi gesekan bukan di darat melainkan di udara.

Saat itu tanggal 16 September 1999, Lanud El Tari Kupang sebagai pangkalan udara depan yang berbatasan dengan wilayah udara Timor-Timur melaksanakan kegiatan seperti biasa.

Secara periodik para pilot tempur TNI AU melaksanakan patroli udara.

Patroli ini bisa disebut patroli tempur (Combat Air Patrol) lantaran Panglima Komando Operasi (Pangkoopsau) 2 memerintahkan tembak jatuh pesawat apapun yang melintasi wilayah udara Indonesia tanpa izin karena situasi 'panas' saat itu.

Baca Juga: Menangis dan Berkeringat Saja Tak boleh Apalagi Mandi, Kisah Gadis 21 Tahun yang Miliki Alergi Terhadap Air, Tersiksa karena Tak Bisa Makan Sayur dan Minum Air

Unsur yang digunakan untuk patroli udara adalah A-4 Skyhawk, Hawk 109/209 dan F-16.