Setelah insiden pemukulan tersebut mereka dibiarkan terkapar tanpa ada pertolongan dari orang-orang di sekitar.
Dengan inisiatif sendiri Fuad dan Yovan menyelamatkan diri ke salah satu hotel yang tak jauh dari lokasi kejadian yang merupakan penginapan kawannya.
"Setelah itu saya bersama Yovan menyelamatkan diri ke hotel kawan saya yang terdekat dari situ," Fuad menambahkan, dikutip dari Kompas.com.
Fuad sangat menyayangkan warga sekitar yang seakan tidak peduli dengan aksi pengeroyokan tersebut.
"Di situ wilayah ramai, yang melihat banyak, tetapi warga di sana apatis. Mereka hanya menjadikan saya tontonan," ujar Fuad, dikutip dari Kompas.com.
"Mereka tidak berusaha menghubungi polisi atau melerai para pelaku pengeroyokan tersebut dan saya yakin di situ CCTV banyak," Fuad melengkapi, dikutip dari Kompas.com.
Fuad Naji menilai, aksi pengeroyokan itu terjadi secara terencana.
Ia menuturkan bahwa pengeroyokan tersebut sudah direncanakan oleh para penuturan, sebab ada beberapa kejanggalan yang mereka dapati.
"Sweeping itu terorganisasi dan terencana,' ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Fuad saat kejadian ada tim pemantau, tim perekam pemukulan dan juga ada eksekutor yang memukulinya dan Yovan temannya.