Tak sampai di situ, Fuad juga menuturkan ada yang memberi komando saat pengeroyokan itu berlangsung.
"Ada yang bermotor untuk memantau kondisi sekitar, ada yang bertugas merekam aksi, ada yang menjadi eksekutor dan ada yang memberi komando," kata Fuad, dikutip dari Kompas.com.
Terkait kejadian pengeroyokan tersebut, pihak Kemenpora yang diwakili oleh Gatot S Dewa Broto akan mengumpulkan data yang mendukung untuk proses penyelidikan.
Pihak KBRI di Kuala Lumpur juga akan memberikan pendampingan jika suatu saat korban pengeroyokan Fuad atau Yovan dipanggil untuk memberikan keterangan kepada Polis Diraja Malaysia (PDRM).
"Kami akan mengumpulkan data lebih lanjut secara singkat saja dan mendalami informasi terkait kejadian yang dialami Fuad. Pihak KBRI di Kuala Lumpur akan memberikan pendampingan, karena di sana kan ada perlindungan terhadap warga negara Indonesia," kata Gatot, dikutip dari Kompas.com. (*)