Ekspresi perjuangan tersebut melalui jalur olahraga dan suporter sepakbola menjadi pemantik semangat perjuangan.
Kala itu sepak bola menjadi suatu olahraga yang dapat mengumpulkan massa yang cukup banyak.
Bentuk ekspresi perjuangan tersebut berubah menjadi nasionalisme orang-orang Kroasia kala itu yang ditumpahkan dalam setiap pertandingan sepak bola.
13 Mei 1990 menjadi hari yang tak bisa dilupakan, ketika Red Star Berlgrade menghadapi Dinamo Zagreb dalam pertandingan sepakbola.
Pertandingan tersebut dikatakan sebagai salah satu dari sedikit hal yang mengubah dunia.
Tensi tinggi imbas dari partai politik pendukung kemerdekaan Kroasia menang dalam pemilihan umum terbawa ke dalam stadion.
Slobabodan Milosevic, pemimpin Serbia kala itu membawa sekitar 3.000 anggota Delije untuk hadir di Stadion Maksimir.
Kerusuhan telah dimulai bahkan sebelum peluit pertandingan dimulai.
Suasana menegangkan kedua suporter pendukung klub asal mereka menjadikan stadion sebagai arena nasionalisme.
Bad Blue Boys, suporter Dinamo Zagreb berulang kali melempari Delije dengan batu.