Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Niat Hati Ingin Bantu Usir Tawon yang Bikin Resah Warga, Bocah SD Ini Justru Tewas Disengat Ribuan Tawon yang Tak Terima Sarangnya Diusik

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 22 November 2019 | 09:40
Empat bocah di Garut diserang tawon, salah satu di antaranya tewas.
Kompas.com/Wikimedia Commons via Warta Kota

Empat bocah di Garut diserang tawon, salah satu di antaranya tewas.

Sosok.ID- Empat bocah di Garut, Jawa Barat menjadi korban ganasnya serangan tawon.

Satu di antara keempat bocah warga Kecamatan Bayongbong itu bahkan harus meregang nyawa karena sengatan tersebut.

Ialah Amri (11) bocah yang duduk di bangku kelas VI SD Samarang.

Sementara Saeful Ulum (12) siswa kelas VII SMPN 2 Bayongbong, Rizki (11) siswa kelas VI SD Mekarsari, dan Elzar (9) siswa kelas IV SD Samarang mengalami luka-luka akibat serangan serangga tersebut.

Baca Juga: Ribuan Tawon Jaga Tubuh Pemandu Wisata Hingga 4 Hari Tak Dapat Dievakuasi, Diserbu Lebah Mematikan Setelah Tak Sengaja Senggol Sarang Mereka

Melansir dari Kompas.com dam Tribun Jabar, serangan tawon itu bermula ketika empat pelajar itu hendak membongkar sarang tawon yang terletak di salah satu atap rumah warga Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong.

Menurut kesaksian nenek Rizki, Neni Suhaeni, pada Rabu (20/11/2019) sore, cucunya itu bermain bersama Armi, Seful Ulum, dan Elzar.

Saat melihat sarang tawon itu, mereka kemudian berinisiatif untuk membongkarnya.

Mereka telah menyiapkan tongkat kayu serta pelindung kepala yang terbuat dari kardus.

Baca Juga: Berhari-hari Patroli Kuburan Sampai Tak Tidur, Warga Kaget Saat Tangkap Pelaku Pembongkar 35 Makam yang Diduga Praktik Dukun

Bahkan, keempat bocah itu sampai rela naik ke lantai satu masjid agar bisa menjangkau sarang tawon itu.

Setelah menyodok sarang tawon itu, serangga yang ada di dalam sarang lantas berhamburan keluar dan menyerang keempat bocah itu.

“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujar Neni, saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Nangela, Kamis (21/11/2019).

Menurut keterangan Neni, saat kejadian berlangsung, keadaan kampung tersebut sangat sepi.

Baca Juga: Diusir Dari Kontrakan Karena Permasalahan Utang Dengan Rentenir, Keluarga Ini Diselamatkan Oleh Petani Tua, Hingga Tinggal Digubuk Tengah Kebun, Begini Kronologinya!

Sebab, ibu-ibu di kampung itu sedang mengikuti pengajian.

Setelah serangan tawon itu berhenti, bocah-bocah itu segera dilarikan ke posyandu terdekat untuk mendapat pertolongan medis, sementara Rizki memilih untuk pulang ke rumahnya.

Sementara itu, ujar Neni, Rizki mendapat 9 luka sengatan di kepalanya.

“Setelah pulang (Rizki) langsung minta ke dokter karena sakit dari sengatan tawon, di kepalanya saja ada delapan lebih luka sengatan tawon, belum di badan, tangan dan kaki,” ujar Neni.

Baca Juga: Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan Pada Sang Guru, Siswa SMK di Kulon Progo Ini Tega Tusuk Korban Saat Tidur, Pelaku: Saya Itu Cinta Pak, Saya Sayang...

Rizki sendiri juga sempat mendapat pengobatan tradisional dari posyandu, yakni dengan dibaluri cabe.

Adapun, menurut keterangan Rizki, dia bersama ketiga temannya itu memang sengaja menyerang sarang tawon tersebut.

Sebab, tawon-tawon yang tinggal di sarang tersebut kerap meresahkan warga sekitar.

Rizki mengaku, ia dan teman-temannya juga telah menyiapkan kayu panjang dan kardus sebagai pelindung kepala untuk membongkar sarang tersebut.

Baca Juga: Tua-tua Keladi, Kepergok Berduaan dengan Pemuda 21 Tahun di Kamar Hotel, Nenek 60 Tahun Sebut Pacar Berondongnya Sebagai Anak, Kedok Terbongkar Setelah Diberi Pertanyaan Ini

“Pas ada yang tembus (kardus), kardusnya langsung dibuka, langsung kena kepala (serangan tawonnya),” jelas Rizki.

Rizki mengaku, hingga kini ia masih sering merasa pusing sejak diserang oleh tawon-tawon itu.

Selain itu, luka sengatan tawon di sekujur tubuhnya itu juga terasa panas.

Rizki, seorang pelajar yang disengat tawon menunjukan luka di tubuhnya, Kamis (21/11/2019).
Tribunjabar/Firman Wijaksana

Rizki, seorang pelajar yang disengat tawon menunjukan luka di tubuhnya, Kamis (21/11/2019).

Armi tewas

Baca Juga: Kejam, Janda Anak Dua Ditenggelamkan Pacarnya ke Sungai Secara Hidup-hidup

Melansir dari Tribun Jabar, Danraml Bayongbong Kapten Inf Jaja mengatakan bahwa salah satu dari keempat bocah itu tewas.

"Mereka ini iseng setelah melihat sarang tawon di rumah warga. Ditusuk-tusuk sarangnya pakai kayu," ujar Jaja, seperti dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (21/11/2019).

Jaja menyebut bahwa kejadian terjadi setelah keempat bocah itu selesai latihan.

"Keempat anak ini baru selesai latihan di Madrasah Al Barkah yang ada di kampungnya. Saat akan pulang sekitar pukul 16.00, mereka melihat sarang tawon," jelas Jaja.

Baca Juga: Bak Reseller, Ibu Rumah Tangga di Ciamis Ini Jadi Bandar Narkoba, Terdapat 3 Paket Pembelian Dengan Nama Trayek Angkot Tasikmalaya Hingga Buku Catatan Penjualan!

Setelah disengat, keempat bocah itu lantas berlarian ke rumah masing-masing, sebelum akhirnya dibawa ke puskesmas.

Sementara Armi dan Elzar, yang merupakan kakak adik, dibawa ke Klinik Cisanca.

Namun sayangnya nyawa Armi tak dapat diselamatkan.

"Armi dan Elzar yang kakak beradik, dibawa ke Klinik Cisanca. Namun pada malam harinya, Armi meninggal dunia," terang Jaja.

Baca Juga: Panik! Sedang Diwawancarai, Tiba-tiba Ada Wartawan Kesurupan, Reaksi Risma Sampai Sembunyi di Balik Kursi, Ini Kejadian Aslinya!

Saat ini, jenazah Armi sudah dikebumikan oleh keluarganya di tempat pemakaman umum Desa Cikedokan.

Sementara sarang tawon tersebut telah dibongkar oleh petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut pada Kamis (21/11/2019) malam.

“Tadi sudah ada petugas dari Dinas Damkar, katanya malam ini akan dibongkar, karena kalau siang ini tidak bisa,” ujar Jaja, seperti dikutip dari Kompas.com.

(*)

Source :Kompas.comTribun Jabar

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x