“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujar Neni, saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Nangela, Kamis (21/11/2019).
Menurut keterangan Neni, saat kejadian berlangsung, keadaan kampung tersebut sangat sepi.
Sebab, ibu-ibu di kampung itu sedang mengikuti pengajian.
Setelah serangan tawon itu berhenti, bocah-bocah itu segera dilarikan ke posyandu terdekat untuk mendapat pertolongan medis, sementara Rizki memilih untuk pulang ke rumahnya.
Sementara itu, ujar Neni, Rizki mendapat 9 luka sengatan di kepalanya.
“Setelah pulang (Rizki) langsung minta ke dokter karena sakit dari sengatan tawon, di kepalanya saja ada delapan lebih luka sengatan tawon, belum di badan, tangan dan kaki,” ujar Neni.
Rizki sendiri juga sempat mendapat pengobatan tradisional dari posyandu, yakni dengan dibaluri cabe.
Adapun, menurut keterangan Rizki, dia bersama ketiga temannya itu memang sengaja menyerang sarang tawon tersebut.
Sebab, tawon-tawon yang tinggal di sarang tersebut kerap meresahkan warga sekitar.
Rizki mengaku, ia dan teman-temannya juga telah menyiapkan kayu panjang dan kardus sebagai pelindung kepala untuk membongkar sarang tersebut.