"Sekarang tersisa satu bal (satu kilogram)," jelas Engkos saat jumpa pers di kantornya, Rabu sore (20/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Engkos, pelanggan setiap dari ganja yang diedarkan oleh ibu rumah tangga berinisial EK alias AY tersebut beragam.
Pelanggannya tak mengenal usia, status pendidikan maupun status ekonominya.
"Semua bisa jadi sasaran (para pengedar)," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Walau berdalih baru beberapa bulan bekerja sampingan sebagai seorang pengedar narkoba, AY cukup mahir dalam menjajakan sabu yang ia edarkan tersebut.
Namun Engkos menduga profesi yang dijalani oleh ibu rumah tangga tersebut sudah cukup lama.
"Kami menduga sudah cukup lama," jelasnya, dikutip dariKompas.com.
Dalam hal mengedarkan sabu, AY alias EK cukup mahir, sebab ganja kering yang ia dapatkan ia kemas dalam bungkus seperti makannan ringan.
Hingga bungkus tersebut ditaruh dalam sasetan bak makanan ringan yang juga ia pres bersama sedotan menggunakan mesin pres.