Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribunnews, kejadian berawal ketika seorang kontraktor bernama Panji Pamungkas bertemu dengan Irfan Nur Hakim.
Aksi penembakan terjadi di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu (10/11/2019) malam.
Dijelaskan, sebelum terjadinya penembakan itu, Panji dan 12 pegawai perusahaan yang dikelolanya datang ke Majalengka untuk menagih uang proyek kepada Irfan Nur Hakim.
Namun saat menagih uang proyek, Panji Pamungkas justru berakhir nahas.
Panji dibawa keluar dari mobilnya secara paksa oleh sejumlah orang suruhan Irfan Nur Hakim.
Di dalam perjalanan, Irfan Nur Hakim yang menenteng senjata api kemudian menghampiri dan merangkul Panji sambil mengucapkan kata-kata ancaman.
"Saya dirangkul Irfan Nur Hakim yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor Irfan Nur Hakim, dia ancam bunuh saya.
Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus. Padahal, kami di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kami tak ada," kata Panji menirukan ucapan pelaku.
Panji kemudian dibawa masuk ke kantor dan di situlah, ia diberi uang Rp 500 juta oleh Irfan Nur Hakim untuk pembayaran utang.
"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya," katanya seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Sabtu (16/11/2019).