Ya, melansir Kompas.com, Selasa (12/11/2019) kejadian ini berawal ketika puluhan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menolak adanya tambang ilegal.
Alih-alih mendiskusikannya secara baik-baik, warga justru mengamuk dan main hakim sendiri.
Seorang pekerja tambang yang ada di lokasi pun jadi bulan-bulanan massa yang emosi.
Penambang ini pun jadi sasaran pukul warga hingga babak belur.
Tak cukup sampai disitu, penambang yang sudah babak belur pun nyaris dibacok oleh seorang warga yang membawa golok.
Melihat aksi warga yang memojokkan penambang tersebut, Kapolsek Cempa, Iptu Akbar yang ada di lokasi pun berusaha menghentikan amukan warga.
Bahkan demi melindungi sang penambang, Kapolsek Cempa ini sampai berlutut di depan puluhan warga, memohon agar mereka menghentikan aksi anarkisnya.
Terdengar warga yang membawa senjata berteriak-teriak seperti hendak menghakimi penambang.
Namun Iptu Akbar terus memohon kepada warga agar tenang dan mengasihani si penambang yang sudah babak belur.
Bahkan Iptu Akbar sampai merapatkan kedua telapak tangan sembari memohon belas kasihan.