Yang lebih mencengangkan, mahasiswi yang ia jadikan mesin pendulang uang tersebut sebagian besar adalah kawan semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
R juga menawarkan dua mahasiswi yang tengah mengampu pendidikan di universitas yang berlokasi di Kota Malang dan Surabaya.
Selain itu, umur perempuan yang ditawarkannya juga bervariasi, mulai dari 18 tahun, 19 tahun, hingga ada yang telah paruh baya, yakni 36 tahun.
Setidaknya sudah empat kali transaksi prostitus ini dilakukan R di Kota Batu.
"Sudah melakukan empat kali, semua dilakukan di Kota Batu, empat orang yang ditawarkan. Ada satu orang mahasiswi di Malang, satu lagi kuliah di Surabaya," ungkap R, dikutip dari Surya Malang.
Dari praktik prostitusi itu, R mematok harga Rp 1,7 juta untuk setiap perempuan yang ia tawarkan.
Hasilnya, R mendapat Rp 700 ribu, dan perempuan yang ditawarkan mendapatkan Rp 1 juta. (*)