Tutup peti mati pun dibuka seraya teriakan para warga yang memprotes memenuhi lobi kantor Walikota.
Aksi protes warga dan pihak keluarga korban ini pun sempat membuat heboh dan terekam kamera amatir.
"Tadi pada saat mau dimakamkan, datang satu utusan dari mereka (pihak aparat) menjelaskan kasus ini seolah-olah ngambang, tidak jelas.
Otomatis ini membuat masyarakat protes dan datang ke sini," ungkap Kepala Suku Duanlolat Suku Tanimbar, Fredek Limalafun seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas TV.
Sementara itu, Wakapolres Sorong Kompol Hengky Abadi membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan seorang warga tewas.
Namun berbeda dengan yang dituduhkan warga, Kompol Hengky Abadi mengatakan bahwa satu pelaku pengeroyokan telah ditangkap.
Sementara para pelaku pengeroyokan lainnya masih dalam tahap pengejaran pihak kepolisian.
"Pengeroyokan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang terhadap korban hingga meninggal dunia.