Penggabungan tersebut setelah turunnya surat Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) nomor 744/KPT/I/2019 pada 23 Agustus 2019.
Melansir dari Kompas.com, hal tersebut dikonfirmasi oleh Risa Santoso sebagaimana terbitnya surat keterangan dari Menristekdikti tersebut.
"Rektor ASIA, saya memang rektor pertama, karena sebelumnya dua perguruan tinggi yang terpisah, jadi sebelumnya adanya dua ketua (sekolah tinggi),” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Sebelum berkiprah dalam dunia pendidikan tinggi sebagai tenaga pengajar, Risa Santoso ternyata pernah menjadi orang dekat Presiden RI.
Wanita berusia 27 tahun tersebut tercatat pernah bekerja sebagai Staf Kepresidenanan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) selama hampir tiga tahun.
Tepatnya Risa bekerja sebagai Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada tahun 2015 hingga 2017.
Saat bekerja di staf kepresidenan, Risa menjadi bawahan Luhut Binsar Panjaitan.
Saat itu, Luhut yang saat ini menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi masih menjabat sebagai Kepala KSP.
"Waktu saya masuk (sebagai Tenaga Ahli Muda) masih Pak Luhut (Kepala KSP). Setelah itu ada reshuffle digantikan oleh Pak Teten Masduki, dan sekarang digantikan oleh Pak Moeldoko,” katanya saat diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (7/11/2019), melansir dari Kompas.com.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, Risa Santoso memang memiliki kepandaian diatas rata-rata.