Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Karena Jenazah Berjubel, Rumah Duka Ini Jejalkan Tiga Sampai Empat Mayat dalam Satu Tungku Pembakaran Kremasi, yang Terjadi Kemudian Sungguh Memuakkan

Seto Ajinugroho - Kamis, 07 November 2019 | 17:17
Tempat tungku pembakaran mayat yang jadi saksi bisu kecurangan kremasi rumah duka David Sconce
Connecting Directors

Tempat tungku pembakaran mayat yang jadi saksi bisu kecurangan kremasi rumah duka David Sconce

Sosok.ID-Sebagian kalangan, proses pemakaman dengan cara kremasi ialah suatu keharusan.

Biasanya kremasi akan dilakukan di rumah duka atau krematorium.

Namun terkadang hal ini menjadi persaingan bisnis bagi jasa pemakaman.

Salah satunya adalah David Sconce.

Dia mencium peluang bisnis dan mengusulkan pada keluarganya untuk mendirikan rumah kremasi.

Bisnis itu mulai berjalan, dengan normal. Dia menerima jenazah dan kemudian mengkremasinya. Seperti itu selama bertahun-tahun.

Uniknya, kremasi yang ditawarkan oleh David Sconce sangat murah. Bahkan lebih setengah harga dari para kompetitornya saat itu.

Hanya saja, langkah-langkah untuk melakukan kremasi di tempat David sangat rumit. Di mana dia harus memproses mayat-mayat itu.

Baru kemudian mengirimnya ke kompor pembakaran.

Itu untuk satu mayat.

Jika jumlah mayatnya banyak dia kesulitan untuk menanganinya satu-per satu.

Karenadia tidak puas dengan bayaran yang diterimanya dan usaha yang tak sebanding dengan bayarannya.

Maka David mulai mencoba "trik kotor" untuk mengeruk keuntungan dari rumah kremasi.

Bahkan, caranya ini diklaim sebagai skandal terbesar rumah kremasi di dunia.

Bagaimana tidak. Dia mulai mencoba memasukan lima sampai enam mayat sekaligus ke dalam tungku krematorium untuk memaksimalkan waktu dan keuntungan.

Kemudian, mereka akan mengirim abunya secara acak.

Para keluarga tentu tidak mengetahui hal itu. Karena mereka hanya menerima abu.

"Pokoknya keluarga menerima abu. Entah abu itu milik jasad keluarganya atau tidak," ucap David.

Namun kejahatan yang dilakukan rumah kremasi David Sconce tak hanya berhenti disitu.

Bau busuk yang membakar jenazah ternyata terlalu mengganggu warga di dekatnya. Jadi mereka memanggil pemadam kebakaran.

Kemudian, mereka mulai menyelidiki apa yang ada di dalamnya.

Rumah kremasi David Sconce.
Connecting Directors

Rumah kremasi David Sconce.

Menurut keterangan pemadam kebakaran, mereka menemukan fakta mengerikan.

Apa itu?

Ternyata sebagian mayat-mayat di sana tidak terbakar.

Oleh karenanya, ketika mereka membuka krematorium itu, mereka menemukan banyak mayat dengan kondisibergelambir.

Bahkan ada juga yangdikatakan juga salah satu kaki mayat ada yang terjatuh.

Mengetahui situasi ini, banyak orang sangat marah dengan David.

Namun lagi-lagi itu hanya sedikit kejahatan dari David Sconce.

Tahun 1985, Bank Organ didirikan, ternyata pada saat itu rumah kremasi David Sconce juga menjual setidaknya 136 kepala, 145 jantung, dan 100 paru-paru.

Mereka menyebut David akan mengangkat dan membawa mayat yang tertutup kardus kemudian menggunakan linggis untuk memecahkan tulang dan mengambil organ, dan menyimpan bola matanya.

Kejahatan lain yang terungkap adalah mereka juga mencuri cincin perhiasan almarhum dan menjualnya demi mendapatkan keuntungan berlipat.

Ilustrasi - organ yang diambil di rumah kremasi David Sconce.
Connecting Directors

Ilustrasi - organ yang diambil di rumah kremasi David Sconce.

Tak heran saat itu David dijuluki "Raja Kremasi California" atas tindakannya.

Krematorium milik David pada saat itu beroperasi 24 jam sehari, dia terus mendorong batas kapasitas maksimum.

Pada 1986, fasilitas berusia nyaris sebad itu terbakar, setelah karyawan David mendorong setidaknya 19 mayat ke masing-masing oven sekaligus.

Tahun 1989, David Sconce diadili atas kejahatannya memutilasi mayat dan melakukan kremasi massal. (Afif)

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul "Aroma Busuk dari Rumah Kremasi Tercium dan Mengganggu Warga, Saat Diselidiki Terkuak Ada Fakta Mengerikan di Dalamnya"

Source : intisari

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x