Ketika ini terjadi, sang ibu, Finki hanya bisa menggendong sang anak sembari memberinya ASI.
Sesekali ia mengayunkan sang anak sembari memohon kepada Tuhan agar penyakit anaknya segera disembuhkan.
“Kami hanya gendong kalau sudah begitu, atau kami ayun karena kami tahu kalau dia rewel, pasti dia merasa gatal dan pedih,” ujar suami Finki, Nurul Qomar seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (7/11/2019).
Padahal awalnya, Miyzan lahir secara normal tanpa masalah kesehatan apapun seperti bayi pada umumnya.
Mengutip Kompas.com, masalah mulai timbul saat Miyzan berusia 3 bulan.
Saat itu kedua orang tua Miyzan menemukan ada benjolan sebesar kacang di bawah ketiak sang anak.
Benjolan tersebut berisi cairan yang lama kelamaan berubah jadi nanah.
Lantaran rumah yang terlalu jauh dari rumah sakit umum di Kabupaten Nunukan, orang tua Miyzan hanya mampu membawanya berobat ke puskesmas pembantu di kawasan Tulin Onsoi.
Usai berobat, benjolan berisi nanah di bawah ketiak Miyzan sempat sembuh.
Namun rupanya seminggu berlalu, pada lipatan kulit Miyzan muncul bintik-bintik merah dan ruam bak biang keringat.