Ia pun diantar oleh AH (31), seorang pengemudi taksi onlien yang telah ia pesan dengan akun orang lain.
FP bermaksud lakukan perjalanan dari kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR) dengan tujuan Tajur, Bogor Timur.
Sampai di lokasi kejadian, pelaku sengaja memberikan uang pecahan Rp 100 ribu dengan maksud agar korban mengeluarkan uang kembalian dari dalam dompetnya.
Hal itu dimaksudkan agar FP mengetahui jumlah uang yang ada di dompet pengemudi taksi tersebut.
Tak diduga, sesaat setelah melihat isi dompet sopir taksi tersebut, FP nekat menghunuskan cutter yang telah ia siapkan sebelumnya.
Cutter tersebut tepat mengenai bagian tubuh AH, namun korban sempat melakukan perlawanan dengan berteriak dan membunyikan klakson.
"Pelaku ini sudah merencanakan semuanya. Dia juga sudah menyiapkan cutter sebelum pesan taksi online," kata Niko, dikutip dari Kompas.com.
Kondisi itu membuat pelaku panik. Pelaku pun melarikan diri tanpa berhasil mengambil harta milik korban dan meninggalkan korban di dalam mobil dengan cucuran darah.
"Pada saat itu pelaku menusuk korban dengan cutter. Dompet korban jatuh ke depan. Korban berteriak dan membunyikkan klakson. Tersangka langsung melarikan diri, tanpa bawa dompet. Korban dan pelaku enggak saling kenal," imbuh dia, dikutip dari Kompas.com.