Seolah tak mau merepotkan sang anak, kedua orang tua Bupati TTU ini lebih pilih jadi petani dan bolak-balik ke pasar berdagang sayur.
Ya, kendati sang anak mendapatkan gaji jutaan Rupiah dengan berbagai fasilitas mewah, Margaretha Hati Manhitu lebih nyaman lesehan di pasar menjual hasil buminya.
Usut punya usut, alasan Margaretha menolak bantuan sang anak rupanya lantaran sang anak bekerja rakyat banyak.
Ia tak mungkin berpangku tangan, mengandalkan jerih payah sang anak hanya untuk makan sehari-hari dengan sang suami.
Baca Juga: Hanya Karena Mau Uji Coba Senjata Maut Ini, Dunia Pernah Dibuat Mati Kutu Oleh Indonesia
"Kami tidak mau membebani anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/8/2018).
Walaupun anaknya telah sukses, Margaretha tak lupa selalu menasihati putra untuk bekerja dengan baik untuk rakyat.
"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," lanjut lansia 78 tahun itu.
Kendati kedua orang tuanya menolak bantuannya, Raymundus Sau Fernandes mengaku bangga dengan prinsip kedua orang tuanya.
Menurut Raymundus, kedua orang tuanya adalah sosok pekerja keras yang begitu bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka.
"Mama dalam usia yang sudah 78 tahun masih tetap kerja kebun dan sawah bersama bapak. Tentu hal yang sangat berharga buat saya.