Sosok.ID - Tak ada kisah yang lebih menyedihkan ketimbang hubungan asmara yang tak sampai ke pelaminan.
Terlebih lagi bila kisah cinta yang tak sampai tersebut dilandasi terhalangnya restu orang tua.
Sehingga tak heran bila kisah semacam ini pun kerap viral dan ramai dibicarakan publik di media sosial.
Seperti yang belum lama ini terjadi di Sinjai, Sulawesi Selatan dan viral di media sosial Facebook.
Dilansir Sosok.ID dari akun Facebook Yuni Rusmini, kisah cinta yang menyedihkan ini pertama kali dibagikan pada 31 Oktober 2019.
Dalam postingan tersebut, sekelompok orang terlihat melempari sebuah bangunan rumah bercat hijau dengan batu.
Video tersebut diambil tepat dari rumah yang dirusak sekelompok orang tersebut.
Suara tangisan dan teriakan pun terdengar sama-samar dari balik kamera yang merekam.
Tak hanya melempari rumah tersebut dengan batu, sekelompok orang ini juga melemparinya dengan botol air mineral yang diduga berisi bensin.
Usai melempari rumah tersebut dengan batu dan cairan yang diduga bensin, terlihat sesosok pria menyalakan api di teras.
Kobaran api yang begitu besar langsung menyala dan melahap bangunan rumah.
Teriakan dan tangisan yang terdengar samar-samar dari balik kamera pun semakin menjadi-jadi kala api melahap bangunan semakin besar.
"Astagfirullohalladzim. Apapun alsnnya aksi bar bar tdk dibenarkan aplgi sampai main bakar rumah.
Menurut info. Ini kasus asusila assilariang ( kawin lari). Tepatnya di Tassosok, Sinjai Barat," tulis akun Faceboom Yuni Rusmini seperti yang dikutip Sosok.ID, Sabtu (2/11/2019).
Melansir Kompas.com, Sabtu (2/11/2019) usut punya usut, rupanya kejadian ini ada sangkut pautnya dengan cekcok yang terjadi antar dua keluarga yang bersiteru.
Kejadian ini dilatar belakangi oleh pelanggaran adat 'siri' yang terjadi di Desa Ujung Perak, Sinjai Barat.
Seorang pemuda bernama Bahri dianggap bersalah lantaran telah berani bawa kabur anak gadis orang keluar kampung untuk dinikahi.
Lantaran hubungannya tak direstui oleh pihak keluarga pacarnya, Bahri nekat bawa kabur kekasihnya untuk menikah.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, atas kejadian ini, pada tahun 2018 lalu Bahri pun dijatuhi hukum adat yakni diusir paksa dari kampung.
Bahri tak boleh kembali ke rumahnya kecuali setelah melewati musyawarah tokoh adat.
Menilai Bahri telah cukup jera dengan hukuman adat yang ia terima, pemangku adat Desa Ujung Perak akhirnya mengijinkan Bahri untuk kembali.
Kembalinya Bahri ke kampung pun tidak semudah itu.
Bahri yang dianggap telah melanggar hukum adat diwajibkan untuk membeli hasil bumi keluarga sang kekasih sebagai bukti damai.
Namun lantaran keluarga pihak perempuan menganggap keputusan pemangku adat ini kurang adil, mereka pun main hakim sendiri.
Rumah keluarga Bahri yang ada di kampung pun habis jadi sasaran amukan pihak keluarga perempuan.
Kejadian ini pun pada akhirnya sampai melibatkan aparat kepolisian Polres Sinjai.
Menurut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan bahwa kasus ini dilandasi oleh rasa sakit hati keluarga pihak perempuan yang tak berkesudahan.
Rumah Bahri yang habis dibakar massa kampung.
"Namun keluarga perempuan masih belum menerima, karena merasa tidak diikutkan saat musyawarah.
Sehingga terjadi pembakaran rumah milik Bahri oleh kelompok massa dari keluarga perempuan,” ungkap Dicky Sondani seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Berdasarkan keterangan yang diberikan Dicky Sondani, masalah Bahri dengan keluarga pacaranya ini memang cukup alot.
Sudah berkali-kali di mediasi, tak ada satu pihak pun yang ingin berdamai.
Melansir Tribunnews, Bahri bahkan sudah 3 minggu berada di kampung dan sama sekali tak menemui pacarnya.
Bahri juga menaati permintaan pemangku data untuk tidak lagi bertemu dengan sang pacar.
Kini rumah Bahri telah dipasangi garis polisi dan dijaga oleh sejumlah anggota brimob.
"Sampai sore (31/10/2019/ red) ini anggota Polres dan Brimob Polda datang menjaga lokasi kejadian aksi pembakaran rumah warga di Desa Gunung Perak," kata Camat Sinjai Barat, Andi Paris. seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribunnews, Sabtu (2/11/2019).
Sekitar 16 pelaku pembakaran dan perusakan pun telah diamankan oleh pihak kepolisian.
"Pelakunya 16 orang sudah ditangkap polisi dan saat ini sudah ada di Polres Sinjai.
Sedang sore ini (31/10/2019/ red) kondisi stabil aman dan tetap dijaga oleh personel brimob," pungkas Andi Paris.
(*)