Permasalahan pasangan suami istri ini tak hanya di situ saja, mereka juga harus berpikir keras ketika Budi berhenti dari pekerjaan yang telah menjadi mata pencahariannya berpuluh-puluh tahun.
Tidak hanya membekali anak-anak dengan ilmu pertanian, Budi juga mewajibkan anak-anak asuhnya untuk bersekolah.
Ia yakin benar, akses pendidikan yang berkualitas merupakan jalan terbaik untuk meretas kemiskinan.
Demi menghidupi idenya ini, pada 2013, Budi mendirikan Sekolah Roslin.
Tak ada pungutan biaya untuk murid sekolah itu, bahkan mereka diberi susu dan makanan gratis setiap hari.
Pada tahun 2015 sesaat setelah ia memutuskan berhenti sebagai pilot, pasangan suami istri ini harus memutar otak bagaimana bisa menghidupi keluarga sekaligus dengan Panti Asuhan yang berisi 100 anak lebih.
Untuk menjadi seorang petani di sekitar Panti Asuhan itupun susah sebab unsur tanah yang ada disana tidak dapat mendukung untuk bercocok tanam.
Saat menyadari bahwa tanah tempat tinggalnya sebagai tanah tandus berbatu, ia pantang mengeluh.
Dengan tekun, sedikit demi sedikit, batu-batu yang ada ia singkirkan menggunakan palu godam atau belencong.