Sosok.ID - Kabar tewasnya orang paling dicari di dunia saat ini, Abu Bakar Al-Baghdadi telah diberitakan beberapa hari yang lalu.
Kebenaran mengenai gugurnya pimpinan teroris yang berbahaya tersebut masih menjadi simpang siur.
Bahkan sebelumnya beberapa kali kabar kematian dari Al-Baghdadi sudah santer terdengar namun ternyata tak bisa dikonfirmasi.
Baru-baru ini Pemerintah Amerika melalui Pentagon mengumumkan sekaligus rilis foto dan video bukti penyergapan pimpinan ISIS tersebut.
Jurnalis yang diundang dalam konferensi pers ditunjukkan oleh pentagon mengenai bukti hitam putih Pasukan Delta milik AS mendekati sebuah bangunan.
Bangunan berdinding tinggi tersebut terletak di timur laut Suriah yang dikabarkan sebagai tempat persembunyian Al-Baghdadi.
Tak hanya itu saja, Pentagon juga menyertakan rilis video serangan udara yang ditunjukkan kepada kelompok tak dikenal tersebut.
Terlihat helikopter milik AS saat menyebu tempat persembunyian orang yang paling dicari tersebut.
Melansir dari AFP, Rabu (30/10/19), foto dan video yang dirilis tersebut ada dua bagian.
Pertama adalah sebelum serangan terhadap markas Al-Baghdadi dan yang kedua adalah serangan udara tehadap persembunyaan tersebut.
Bahkan lokasi persembunyian yang selama dipakai oleh Al-Baghdadi juga dirilis oleh pihak AS.
Baca Juga: Kaget Saat Hadapi Anaknya Berubah Bentuk, Seorang Wanita Lakukan Hal ini Pada Pengasuh Anaknya
Komandan Komando Jenderal Kenneth McKenzie menerangkan, bangunan itu diratakan dari udara setelah Pasukan Delta menyerbu.
McKenzie menyebut tempat itu bagaikan "lahan parkir dengan banyak lubang" setelah dihantam rudal AS, dengan sejumlah detil baru juga dipaparkan.
Dilansir dari AFP, sebelum tertangkap oleh tim penyerbu Pasukan Delta milik AS, Al-Baghdadi lebih dulu meledakkan rompi yang berisi bom yang telah ia kenakan.
Di dalam gedung tersebut juga terdapat dua bocah berusia 12 tahun yang menjadi korban meninggal.
Al-Baghdadi mengaktifkan rompi bom bunuh diri yang dibawanya setelah tersudutkan oleh pihak militer AS.
Detil tersebut mematahkan pernyataan Presiden Donald Trump dalam konferensi pers Minggu 927/10/2019), yang menyebutkan tiga anak tewas.
Sebelum tewas karena mengaktifkan bom bunuh diri, menurut komandan jenderal AS tersebut, Al-Baghdadi sempat mencoba merangkak ke terowongan bersama dua anak sembari pengikutinya masih menahan tim Delta AS.
"Tentang saat terakhir Baghdadi, saya bisa memberi tahu ini. Dia merangkak ke terowongan bersama dua anak kecil ketika pengikutnya masih berjuang," ujar McKenzie, dilansir dari AFP.
Al-Baghdadi juga sempat menerima tembakan saat mencoba merangkak di lubang terowongan tersebut.
Selain tiga korban meninggal tersebut, juga terdapat ada empat perempuan dan satu pria yang ikut tewas dalam penyerbua di desa Barisha tersebut.
Bahkan para wanita yang tewas tersebut juga mengenakan rompi berisi bom tak jauh beda dengan yang dipakai Al-Baghdadi.
McKenzie melanjutkan, pasukan khusus yang diangkut menggunakan delapan helikopter itu membunuh milisi lain yang menembaki mereka.
Pernyataan itu dia tunjukkan dalam video yang memperlihatkan serangan udara ke grup yang nampaknya berisi puluhan orang di Barisha.
Dia menjelaskan, militer yakin Baghdadi sudah tewas setelah melakukan pemeriksaan DNA yang dicocokkan dengan sampel ketika dia ditahan di penjara Irak 2004 silam.
Sisa jenazah Baghdadi lalu diterbangkan ke pangkalan rahasia setelah operasi berakhir untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pemimpin ISIS itu lalu "dikubur" di laut dalam waktu 24 jam setelah dia tewas. "Sesuai dengan aturan konflik senjata" paparnya. (*)