“Saat berkordinasi, Letda Komang meminta supaya Ibu Delina yang hendak melahirkan dibawa ke Pos Satgas, namun pihak keluarga menolaknya karena sesuai hukum adat saat persalinan harus berada di hutan selama satu minggu,” ujar Dansatgas dikutip dari TNIAD.mil.id.
Karena keadaan darurat yang bisa saja merenggut nyawa dari ibu dan bayinya tersebut, Tim Kesehatan Satgas pun meluncur ke lokasi Deliana.
Pratu Suparyadi dan Pratu Tegus Utomo sesampainya di lokasi Deliana sudah terlihat kesakitan dan kelelahan.
TIm Kesehatan Satgas pun langsung memberi pertolongan kepada wanita yang akan melahirkan tersebut.
Beruntung kedatangan anggota Tim Kesehatan Satgas tersebut tidak terlambat hingga keduanya, ibu dan bayinya selamat setelah proses melahirkan.
Bahkan anak bayi yang baru saja dilahirkan itu dalam kondisi sehat dan selamat walau lahir di tengah hutan dengan fasilitas seadanya.
Keluarga Deliana yang merasakan suasana haru kelahiran anggota keluarga yang baru tersebut sangat beryukur akan proses persalinan wanita tersebut.
Atas rasa terimakasih yang mendalam, bayi yang baru saja dilahirkan tersebut diberi nama Rudy Marcel Darma Putra Maywa.
Nakti Mbanggun, kakek dari bayi yang baru saja lahir tersebut mengucapkan rasa terimasih kepada petugas kesehatan yang telah menyelamatkan putrinya tersebut.
Bahkan Nakti Mbanggu berujar kelak saat cucunya tersebut besar ingin ia sekolahkan untuk jadi anggota TNI.