Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Satu Bocah Satu Ayam! Program Baru Wali Kota Bandung Demi Cegah Kecanduan Gadget Pada Anak, Bagaimana Caranya?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 23 Oktober 2019 | 16:05
Ilustrasi Bocah dan Anak Ayam (kiri) / Wali Kota Bandung, Oded M Danial (kanan)
Kolase Facebook/Kompas

Ilustrasi Bocah dan Anak Ayam (kiri) / Wali Kota Bandung, Oded M Danial (kanan)

Rencana Wali Kota Bandung Oded M Danial yang akan menggulirkan program bagi-bagi anak ayam untuk anak anak level Sekolah Dasar (SD) dinilai oleh sejumlah pihak sebagai langkah yang tidak efektif untuk mengatasi fenomena anak kecanduan gawai.

Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Yowel Yosaphat mengatakan, daripada membagi-bagikan anak ayam, Pemerintah Kota Bandung lebih baik berupaya untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di RT dan RW.

"Ini enggak akan efektif, kalau mau bikin ruang terbuka hijau lebih banyak, bikin lapangan bola, lapangan bermain, pasti nanti anak anak bisa main sama anak-anak lain. Intinya anak harus sosialisasi dan bermain di luar. Jangan sampai anak pulang sekolah main gadget di kamar," kata Yowel saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2019).

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sudah Ramalkan Tak Bakal Dipilih Jadi Menteri Oleh Jokowi Sebelum Pengumuman Resmi Kabinet Baru, Hingga Buat Warganet Geger, Begini Prediksinya!

Selain itu, Yowel mempertanyakan anak ayam yang akan dibagikan kepada siswa SD tersebut nantinya akan dibesarkan sebagai hewan peliharaan atau sebagai komoditi.

Ilustrasi anak ayam
Pixabay

Ilustrasi anak ayam

Sebab, dalam pernyataannya, Oded mengatakan bahwa Pemkot Bandung akan membeli kembali ayam-ayam tersebut setelah cukup usia untuk dijual.

"Jadi pertanyaannya, anak ayam ini mau jadi hewan ternak atau jadi peliharaan. Kita akan jadikan ini bahan pembahasan di komisi D, apakah jadi solusi tepat atau tidak," tuturnya.

Jika memang niatnya untuk mengalihkan kecanduan gawai, Yowel mengatakan hal yang lebih penting adalah membuat sebuah gerakan yang bisa memberikan pembelajaran kepada orangtua agar anak tidak terlalu mudah diberikan gawai serta membuat anak lebih memanfaatkan gadget untuk memudahkan kebutuhan sehari-hari.

"Solusi yang tepat adalah mengarahkan orangtua. Yang dieperbaiki adalah masalah parenting. Bagaimana orangtua bisa menjaga anak-anaknya agar tidak bertemu dengan gadget sebelum waktunya dan bisa ngobrol dengan anaknya," ucapnya.

Baca Juga: Songong! Ngaku Tak Ada Duit, Wanita Ini Nekat Berkali-kali Pesan Makanan Pakai Jasa Ojek Online, Santapan Datang, Bilang Ngutang Sambil Ngusir Driver

Rencana bagi-bagi anak ayam untuk siswa SD yang disuarakan Oded juga mendapat kritik keras dari komunitas Gerakan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia (GAKHDI).

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 12

Latest

x