Follow Us

Viral Hajatan Pernikahan di Sragen Diboikot Tidak Ada yang Datang, Ketua RT Malah Plonga Plongo Tak Bertindak Apapun

Seto Ajinugroho - Jumat, 18 Oktober 2019 | 11:23
Viral Hajatan Pernikahan di Sragen Diboikot Tidak Ada yang Datang, Ketua RT Malah Plonga Plongo Tak Bertindak Apapun
Instagram/Tribun Solo

Viral Hajatan Pernikahan di Sragen Diboikot Tidak Ada yang Datang, Ketua RT Malah Plonga Plongo Tak Bertindak Apapun

Sosok.ID - Ngunduh Mantu atau dalam bahasa Indonesia Hajatan Pernikahan wajib rasanya menjadi hari bahagia setiap orang.

Tak boleh ada diskriminasi disitu, jika diundang diusahakan datang.

Bukannya malah menebar kebencian di hari pernikahan.

Seorang janda asal Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Suhartini (50) harus menahan pilu dan malu seusai hajatan pernikahan anak bungsunya, Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko diboikot warga.

Alasannya, Tini sapaan akrabnya, dituduh beda pilihan saat Pilkades yang diselenggarakan 5 September 2019 lalu.

Padahal ratusan kursi, meja, tenda hingga dekorasi pelaminan sudah dipasang dengan maksimal hingga makanan kenduri yang diberikan warga justru ada yang menolak mentah-mentah.

Baca Juga: Ketika Armada Kapal Induk Amerika Bersiap Menyerang Indonesia, Begini Cara Licik Mereka Hendak Lakukan Intervensi Militer ke Tanah Air

"Ibu bukan kader, bukan timses, tidak mencolok, kawan sana kawan sini, ia saja hanya buruh tani biasa dan ibu rumah tangga," tutur putri sulung Tini, Siti Aminah (27) kepada TribunSolo.com di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).

"Kalau gak kerja, ibu cuma bantu jaga warung kakaknya, bungkusi atau apa," imbuhnya membeberkan.

Siti sapaan akrabnya menceritakan, kejadian pemboikotan itu sudah tampak sejak malam klumpukan ulem atau pembuatan undangan pada selasa atau seminggu yang lalu.

"Sebelum klumpukan ulem, sekitar hari rabu, ibu itu datang ke Pak RT biasalah silaturahmi mau minta tolong untuk membantu ngurus hajatan," kata Siti.

"Namun, Pak RT kemudian mengalihkan ke wakil karangtaruna," imbuhnya membeberkan.

Tini menimpali, saat bertamu ke rumah wakil karangtaruna, sosok itu malah kaget seusai mendengar perkataannya.

"Dia malah kaget dan mengatakan, bukan, aku cuma wakil hanya laden (pesuruh), aku cuma ikut apa yang dikatakan ketua," ujar Tini.

Baca Juga: Keluarga Dengar Ibu Muda Ini Teriak Kesakitan Saat Melahirkan, Keluar Ruang Persalinan Sudah Tak Bernyawa, Penyebabnya Mengerikan!

"Kondisi ini kemudian saya sampaikan saat kumpulan keluarga, sekaligus minta pertimbangan dari kakak-kakak saya, terlebih saya sudah ndak ada suami," tambahnya.

Siti menuturkan, warga mendapatkan intimidasi saat hendak datang ke acara pembuatan undangan sekira hari kamis seminggu yang lalu.

"Banyak yang gak datang, ada yang bilang di jalan diteriaki gak boleh datang oleh sejumlah oknum, gak usah ke sana (hajatan) intinya," tutur Siti.

"Padahal sampai sekarang, ibu saya itu gak tahu salahnya apa," imbuhnya.

Tini, ungkap Siti, selalu melakukan tugasnya sebagai warga RT dengan baik.

"Ibu itu aktif ikut arisan, ikut gotong royong, sebagai warga RT, ia melakukannya dengan baik, walau ndak ada suami," ujar Siti.

Baca Juga: Koar-koar Punya Harta Tak Habis Sampai 10 Turunan, Istri Artis Tampan Ini Kepergok Masih Suka Keramas di Tempat Cuci Piring

"Kok masih digituin, tapi biasanya pak RT bisa menyelesaikan, ini kok enggak," tambahnya menyayangkan.

Kejadian kurang mengenakkan bahkan dialami Tini tatkala ia membagikan nasi kunjungan kepada para tetangga dengan berjalan kaki.

"Ada yang menolak, ada yang menerima tapi kemudian diambil oknum tertentu, oknum itu datang ke rumah kami mengembalikan nasi itu tanpa ngomong apa-apa terus pergi begitu saja," terang Siti.

"Saat ibu meminta bantuan tetangga untuk membantu rewang (penyaji tamu undangan) mengalami penolakan, tanpa tahu sebabnya," imbuhnya.

Baca Juga: Punya Akun Instagram dengan 72 Ribu Pengikut, Tommy Soeharto Cuma Setia Ngikuti 1 Akun, Milik Sosialita Cantik?

Kondisi itu mengundang keprihatianan sejumlah pihak dari dukuh lain untuk membantu.

"Ada banyak pihak yang denger, kemudian mau terpanggil untuk membantu," ujar Siti.

Pernikahan Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko dilangsungkan di depan rumah Tini, RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Rabu (16/10/2019) malam.

"Alhamdullilahnya, hajatan sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun ada halangan seperti itu," tutur Siti. (Tribunsolo.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Beda Pilihan Pilkades di Sragen, Pernikahan Keluarga Ini Diboikot Warga hingga Nasi Kenduri Ditolak"

Source : Tribun Solo

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest