Follow Us

26 Tahun Kayuh Gerobak Bareng, Pasangan Lansia Penjual Bakso Ini Setiap Hari Boncengan Hingga Belasan Km Demi Menyambung Hidup

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 15 Oktober 2019 | 20:17
Slamet Parmin Hadiwiyono (78) sedang melihat gerobak dagangannya yang terparkir di halaman rumahnya, Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (13/10/2019). Parmin bersama istrinya berkeliling menjejakan dagangannya.
TribunSolo.com/Adi Surya - Tangkapan layar IG @saiff_food

Slamet Parmin Hadiwiyono (78) sedang melihat gerobak dagangannya yang terparkir di halaman rumahnya, Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (13/10/2019). Parmin bersama istrinya berkeliling menjejakan dagangannya.

Setidaknya, Slamet dan Painem harus mengeluarkan uang sebesar Rp 550 ribu setiap harinya untuk membeli bahan-bahan tersebut.

Baca Juga: Kisah Cinta Irma dan Azmil, Bertemu Akibat Game Online Hingga Mahar Pernikahan PS 4

Sementara penghasilan yang mereka dapatkan setiap harinya hanya Rp 600-700 ribu.

"Biasanya kami dapatnya Rp 700 ribu, ya kadang Rp 600 ribu itu pun kalau dagangannya habis," ungkap Slamet.

"Kalau dirata-rata setiap hari dapat laba bersih sekitar Rp 50 ribu," jelas Slamet.

Slamet dan Painem menghargai Rp 1.000 untuk tiap tiga buah bakso ketika berjualan di luar kawasan sekolah.

Sementara di sekolah, Rp 1.000 itu bisa mendapat empat buah bakso.

Baca Juga: Sepotong Kisah Cinta Mantan Menteri Cosmas Batubara yang 53 Tahun Setia Simpan Foto sang Istri di Dalam Dompetnya: 'Untuk Abang Tersayang'

"Biasanya, kalau di sekolah itu pada beli Rp 2.000 hingga Rp 3.000 saja," ujar Slamet.

Belajar dari orang

Slamet mengaku sbelum berjualan sendiri, dirinya pernah bekerja pada seorang juragan bakso bernama Hartono.

Dari sanalah, ia belajar membuat bakso dan kemudian bisa membuka usahanya sendiri.

Source : Instagram, Tribun Solo

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest