Diantaranya di kawasan SD Kanisius Semanggi II, SD Al-Fajar Semanggi, dan Kantor Majelis Tafsir Alquran (MTA) Semanggi.
"Kami berputar-putar paling jauh di kawasan Alun-Alun Kidul Keraton Solo, Gladag, Balaikota, terkadang sampai Pasar Gedhe," tutur Painem, seperti dikutip dari Tribun Solo.
Menurut pengakuan Painem, ia dan suaminya akan selalu mendatangi titik-titik keramaian untuk berjualan.
Bahkan, bila ada acara, sepasang lansia itu bisa berjualan hingga malam hari.
"Kalau ada keramaian di Pasar Gedhe, terlebih saat ada banyak lampion, bisa pulang jam 11 malam, kadang ya jam 5 sore, kalau jualan di alun-alun biasa jam 10 malam," terang Painem.
Slamet menambahkan, ia dan istrinya tak akan berjualan jauh-jauh bila kondisi kesehatan sedang menurun.
"Kalaupun jualan, gak jauh-jauh jualannya," tutur Slamet.
Sementara untuk dagangannya sendiri, Slamet mengatakan akan membeli bahan-bahan di Pasar Gemblekan, Kecamatan Serengan, Solo.
Adapun, bahan utama yang ia gunakan untuk membuat bakso adalah daging ayam dan sapi yang sudah digiling serta tepung pati.